Seperti biasa perkiraan untuk awal ramadhan 2013 (1434H) bagi Indonesia, kemungkinan besar kembali ditandai dengan perbedaan klasik antara Muhammadiyah dan Pemerintah (jika masing-masing pihak belum merubah paradigmanya).
Bulan baru terjadi 14:15 WIB siang tanggal 8 Juli. Terlalu muda untuk dirukyat sore harinya. Ketika matahari tenggelam pukul 17:51 WIB, ketinggian hilal hanya 0.4° di Jakarta. Bagi Muhammadiyah, ini sudah memenuhi kriteria wujudul hilalnya. Sedangkan bagi pemerintah yang sementara ini bersikeras imkanur rukyat di atas 2° , tidak bakal mensahkan pihak-pihak yang mengklaim berhasil melihat hilal pada tanggal 8 Juli dalam sidang itsbat.
Oleh sebab itu, 99% Muhammadiyah akan berbeda memulai 1 Ramadhan dengan pemerintah. Muhammadiyah pasti akan memulai puasa tanggal 9 Juli 2013 (mulai taraweh tanggal 8 Juli), sedangkan pemerintah 99% akan memutuskan puasa tanggal 10 Juli 2013 (taraweh tanggal 9 Juli)
Bagaimana dengan Syawal?
Pemerintah dan Muhammadiyah akan bersama-sama menentukan 1 Syawal 1434H pada tanggal 8 Agustus 2013. Ini disebabkan bulan baru terjadi di waktu subuh (jam 4:51 WIB) tanggal 7 Agustus. Sebenarnya tinggi bulan tanggal 7 Agustus, secara astronomi, masih sangat rendah diintip sore hari: 3.5°. Tetapi karena pressure tanggal merah dan semangat merayakan bersama serta adanya ormas-ormas yang bermata bionik yang akan ngotot hilal terlihat di ketinggian 3.5° (ketinggian di Jakarta) membuat keputusan itsbat sepertinya mengamini merayakan tanggal 8 Agustus (puasa 29 hari).
Kesimpulan: Muhammadiyah akan berpuasa penuh 30 hari pada Ramadhan 2013, sementara yang ikut pemerintah RI akan berpuasa 29 hari.
Terlepas dari semua perbedaan PARADIGMA sekiranya kita agar dapat tetap bersatu karena kita adalah keluarga dalam naungan AGAMA ISLAM.
0 comments :
Post a Comment