Alat Fermentasi Sederhana

Kelompok 6
Nama Anggota:

1.     Suliyansyah (ACD.110 129)
2.    M. Kadhafi.K (ACD.110 121)
3.     Sherly Puspitadewi (ACD.110 122)
4.     Mitra (ACD.110 126)
5.     Riska (ACD.110 132)
6.    Rhopi Klawa (ACD.110 139)
7.     Esra (ACD.110 141)
8.     Rianty (ACD.110 143)
9.     Willi (ACD.110 144)

ALAT FERMENTASI SEDERHANA

I.    Dasar Teori
Fermentasi merupakan peristiwa pemecahan senyawa organik oleh mikroorganisme yang berlangsung pada keadaan anaerob untuk mendapatkan energi, namun energi tersebut dalam jumlah satuan zat yang sama akan diperoleh energi yang lebih rendah. Selain itu dihasilkan juga senyawa sampingan yang menjadi racun bagi organisme itu sendiri.

II. Tujuan Pembuatan
Mengamati peristiwa fermentasi, dengan perantara larutan indikator yang
bersifat basa

I         III.Alat Dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan sebagai berikut:


No.


Alat


Jumlah


1.


Botol plastik air mineral volume 250 ml


2 buah


2.


Selang plastik 80 cm


1 buah


3.


Paku


1 buah


4.


Korek api


1 buah


5.


Sedotan kecil


1 buah


6.


Lilin


1 buah


7.


Kertas label


Secukupnya


No.


Bahan


Bahan Alternatif


Jumlah


1.


Glukosa


Air tebu


Secukupnya


2.


Fermifan


-


1 Bungkus


3.


Fenolftalein


Ekstrak Kembang sepatu / Kunyit


Secukupnya


4.


Air kapur


Cuka


Secukupnya


IV.   Prosedur Pembuatan Alat
Pembuatan alat fermentasi sederhana tersusun sebagai berikut :

1.       Tutup botol plastik air mineral dilubangi menggunakan paku yang telah
dipanasi dengan lilin. Untuk memudahkan dalam melubanginya sebaiknya tutup
botol tetap melekat pada mulut botol.

2.       Menandai kedua gelas plastik menggunakan kertas label sebagai gelas A dan
gelas B. Kemudian memasukan selang plastik ke dalam botol plastik tersebut.
Selang plastik yang dimasukan diusahakan tidak terlalu tinggi dan juga tidak
terlalu rendah.

3.       Pada gelas A dimasukan campuran glukosa dan fermipan sedangkan pada gelas B
dimasukan fenolftalein dengan air kapur. Campuran air kapur dengan fenolftalein
tersebut menghasilkan warna merah, jika menggunakan air kapur di campur dengan
air kembang sepatu menghasilkan warna hijau. Untuk mengeluarkan gas-gas lain
yang yang tidak diperlukan dalam praktikum ini, pada gelas B dimasukan sedotan
plastik kecil.

4.       Campuran glukosa dan fermipan akan mengalami reaksi kimia dan menghasilkan
gelembung air pada campuran fenolftalein dan air kapur.

Hipotesis

Botol plastik A diisi dengan fermipan dan glukosa. Campuran antara fermipan
dan glukosa menimbulkan reaksi kimia Peristiwa yang terjadi dapat menggambarkan
mekanisme fermentasi. Pada praktikum kali ini disajikan fermentasi glukosa oleh
ragi (Saccharomyces).

C6 H12 O6  → 2C2H5OH + 2Co2 +21 kal

Ragi yang digunakan merupakan contoh mikroorganisme ideal dalam mekanisme
fermentasi. Dwidjoseputro (Ridwan, 2006) mengatakan bahwa sel-sel ragi merupakan contoh mikroorganisme yang mendapatkan energi yang dibutuhkannya dengan respirasi anaerob. Lebih lanjut dijelaskan pernapasan anaerob sebenarnya dapat juga berlangsung di dalam udara bebas akan tetapi proses ini tidak menggunakan O2 yang tersedia di dalam udara itu. Pernapasan anaerob juga lazim disebut fermentasi, meskipun tidak semua fermentasi itu anaerob. Tujuan fermentasi sama saja dengan tujuan respirasi yaitu untuk memperoleh
energi.





Gambar. Sketsa Alat Fermentasi Sederhana


Hasil :                                     C6 H12 O6  → 2C2H5OH + 2Co2 +21 kal
(Glukosa) → (Ethanol) + (Gas Karbondioksida) + Energi

Indikator terjadi fermentasi munculnya gelembung gas pada botol B yaitu gas Co2. Akibat terjadi reaksi kimia pada gelas A. Selain itu Co2 juga mendorong hasil fermentasi ke gelas B.





2 comments :