Faktor Pembentukan Warna Pada Kulit




Warna pada kulit dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu pigmentasi epidermis dan sirkulasi kapiler yang ada di lapisan dermis.





Pigmentasi epidermis dipengaruhi oleh dua pigmen, yaitu karoten dan melanin.





Karoten merupakan pigmen merah-jingga yang berakumulasi di
epidermis. Paling banyak terdapat di stratum korneum pada orang berkulit
terang, juga di jaringan lemak pada lapisan dermis dan subkutis.
Perubahan warna yang diakibatkan oleh karoten paling terlihat pada orang
berkulit pucat, sedangkan pada orang berkulit gelap sulit terlihat.
Karoten dapat dikonversi menjadi vitamin A yang diperlukan untuk
pemeliharaan epitel dan sintesis fotoreseptor di mata.





Melanin merupakan pigmen kuning-coklat, atau hitam yang
diproduksi oleh melanosit. Melanosit sendiri berada di antara sel-sel
basal dan memiliki juluran ke sel-sel di atasnya. Perbandingan jumlah
melanosit dan sel basal bervariasi, mulai dari 1:20 sampai 1:4. Badan
Golgi melanosit membentuk melanin dari tyrosin dengan bantuan Cu dan
oksigen, lalu mengemasnya menjadi vesikel-vesikel melanosom. Melanosom
ini akan dihantarkan melalui juluran melanosit dan mewarnai sel-sel
keratin di atasnya sampai didegradasi oleh lisosom.




Jumlah melanosit baik pada orang kulit hitam maupun kulit putih adalah
sama, yang berbeda adalah aktivitas dan produksi pigmennya (melanosit).
Pada orang kulit pucat transfer melanosom hanya sebatas stratum
spinosum, sedangkan pada orang berkulit gelap melanosom dapat
dihantarkan hingga ke stratum granulosum.





Sirkulasi darah yang ada di dalam pembuluh kapiler pada dermis juga
berperan dalam menentukan warna kulit. Hemoglobin yang fungsinya untuk
mengangkut oksigen adalah bersifat pigmen. Ketika berikatan dengan
oksigen, hemoglobin akan berwarna merah terang sehingga memberikan
pewarnaan merah pada pembuluh kapiler. Ketika pembuluh-pembuluh tersebut
mengalami dilatasi, maka warna merah pada kulit akan semakin jelas.




Contohnya jika saat suhu tubuh sedang tinggi, maka pembuluh darah akan
melebar untuk melepaskan panas dan pada saat yang sama akan menimbulkan
citra merah pada kulit tersebut. Sebaliknya ketika suplai darah
berkurang (misalnya pada gagal jantung) maka kulit akan berubah relatif
pucat akibat penyempitan pembuluh kapiler.

0 comments :

Post a Comment