Pengertian dan Definisi Studi Kasus

Penulis : A.Zani Pitoyo.
Jawaban dari orang awam atas pertanyaan yang berbunyi apa yang dimaksud dengan studi kasus akan beragam mulai dari jawaban yang sederhana sampai dengan jawaban yang rumit. Di suatu kampus X penulis mencoba menanyakan apa yang diketahui tentang studi kasus kepada beberapa dosen yang penulis temui secara accidental.

Hasilnya bervariasi. Ada yang menjawab dengan sederhana, dan ada yang menjawab diluar dugaan yang menunjukkan persepsi masing-masing tentang apa sebenarnya studi kasus.

Dosen pertama menjawab : "apapun penelitian terhadap apapun yang disepakati sebagai ’kasus’ itulah yang dimaksud studi kasus. Jadi jika publik melabeli peristiwa bom buku sebagai kasus maka penelitian terhadap peristiwa tersebut adalah studi kasus.
Kemudian penulis bertemu dosen lain dan setalah ditanya dosen yang lain tersebut jawabnya : ” studi kasus itu seperti penelitian jenis lain tapi yang membedakan adalah jumlah responden yang diteliti sedikit (satu atau dua). Hemat saya ini adalah cara pembedaan yang ekstrem dari penelitian studi kasus dengan jenis penelitian lainnya.
Pada hari yang lain kemudian penulis menjumpai dosen yang berbeda dan menanyakan hal yang sama, dosen tersebut menjawab bahwa studi kasus adalah penelitian yang mendalam, susah pelaksanaannya.

Tinjauan istilah

Kata –kata lain yang sering anggap sama atau mirip adalah laporan kasus dan tinjauan kasus. Kata majemuk tersebut sama sekali berbeda dengan studi kasus. Tinjauan kasus lebih menekankan pada review atau melakukan tinjauan ulang secara kritis suatu laporan kasus. Di dalamnya terdapat analisis dan opini argumentatif dari sudut pandang tertentu. Sedang laporan kasus lebih merupakan deskripsi pelapor yang bersumber langsung dari kejadian atau fenomena. Pendapat lain tentang laporan kasus menurut Bromley (Zucker, 2001) berarti ringkasan suatu kasus atau dokumen yang melaporkan suatu kasus sedang tinjauan kasus berarti penilaian kritis terhadap suatu kasus. Sedang studi kasus berbeda dari dua hal tersebut di atas karena digunakannya metode memperoleh pengetahuan secara ilmiah dan temuan-temuannya ditujukan untuk penggunan profesional.

Tinjauan Leksikal
Istilah ‘studi kasus’ berasal dari bahasa inggris dari frase “case study’ (=studi kasus). Jika di urai kata ‘case’ dan ‘study; mempunyai arti dan makna sendiri. Case, Kamus Oxford (1991) memaknai sebagai : example of the occurrence of something; set of facts; matter being investigated by the police, yang dapat dapat diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia berturut-turut : contoh kejadian sesuatu; serangkaian kenyataan-kenyataan; perihal yang sedang di periksa polisi.

Sedang kata ‘study’ dimaknai oleh Kamus tersebut antara lain : process of learning something;book etc, resulting from research;give time and attention to learning something; examine carefully; yang dapat diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai serangkaian kegiatan mempelajari sesuatu; buku dll hasil penelitian; mencurahkan waktu dan perhatian untuk mempelajari sesuatu; memeriksa dengan seksama.

Mencermati makna kamus diatas dapat diartikan bahwa studi kasus mengandung makna serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dengan penuh perhatian terhadap sesuatu fenomena aktual yang menjadi fokus perhatian.


Pendapat Ahli
Dalam konteks penelitian beberapa ahli yang telah menyampaikan pendapat dan mengajukan definisi studi kasus.

Aziz S.R. (2003) menyatakan bahawa penelitian yang terinci tentang seseorang (individu) atau sesuatu unit sosial selama kurun waktu tertentu disebut studi kasus. Lebih tegas Aziz menambahkan bahwa penelitian studi kasus adalah penelitian terhadap fenomena dalam konteks kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas; dan dimana: multi sumber bukti dimanfaatkan.

Untuk memahami lebih jauh tentang studi kasus dengan lugas Feagin, Orum, & Sjoberg (1991) dalam Tellis (1997) menyatakan bahwa studi kasus merupakan penelitian yang melakukan analisis dari berbagai sudut pandang (multi-perspectival analyses). Artinya bahwa peneliti tidak saja memperhatikan suara dan perspektive dari aktor saja, tapi juga kelompok dari aktor-aktor yang relevan dan interaksi antara mereka. Aspek ini merupakan titik yang menonjol dan penting yang merupakan ciri-ciri yang dipunyai studi kasus. Studi kasus memberi kepada yang powerless dan voiceless.

Sedangkan studi kasus menurut Kumar (1999) adalah suatu pendekatan untuk meneliti fenomena sosial melalui analisis kasus individual secara lengkap dan teliti, serta memberikan suatu analisis yang intensif dari banyak rincian khusus yang sering terlewatkan oleh metode penelitian lain. Pollit & Hungler (1999) memaknai studi kasus sebagai metode penelitian yang menggunakan analisis mendalam, yang dilakukan secara lengkap dan teliti terhadap seorang individu, keluarga, kelompok, lembaga, atau unit sosial lain.

Pendapat Pollit & Hungler (1999) memperjelas lagi tentang esensi studi kasus:”…karena harus tepat untuk analisis yang intensif, maka fokus studi kasus khususnya adalah pada penentuan dinamika mengapa seseorang berpikir, berperilaku, atau mengembangkan diri dan bukan pada apa statusnya, kemajuannya, tindakannya atau pikirannya.

Apakah suatu penelitian merupakan kuasi eksperimental ataupun eksperimental, pengumpulan data dan metode analisis dimahfumi menyembunyikan banyak rincian atau detail (Stake, 1995) Studi kasus dirancang untuk memperjelas detail dari sudut pandang partisipan melalui multi sumber yang mungkin.

Umumnya penelitian baik kualitatif maupun kuantitatif inti dari penyeledikan adalah variabel atau beberapa variabel tertentu, berbeda dalam studi kasus yang menjadi pusat adalah kasus itu sendiri.

Unit analisis pada penelitian studi kasus merupakan hal lain kritikal. Unit analisis studi kasus bukanlah individu atau lembaga itu sendiri tapi lebih khas kepada sistem tindakan (Tellis, 1997). Unit analisis tersebut bisa bervariasi dari sistem tindakan yang dihasilkan oleh individu atau individu-individu sampai dengan suatu lembaga. Walaupun ada yang menerapkannya secara retrospektif tetapi studi kasus paling sering diterapkan secara prospektif. Data- data diperoleh dari dokumen-dokumen, arsip (baik digital maupun konvensional: pen), wawancara, observasi langsung, observasi partisipatif, dan artefak fisik (Yin, 1994).

Data yang dikumpulkan bukan hanya tentang saat ini saja tetapi juga kejadian / peristiwa / proses yang terjadi masa lalu yang mungkin berkaitan dengan saat saat ini.

Proses sistematik yang ditujukan untuk mengembangkan temuan-temuan yang didasarkan atas bukti yang tidak diragukan menjadi sesuatu hasil akhir kejadian atau hasil-hasil akhir yang saling berkaitan yang bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena.

Definisi teknis
Definisi dan penjelasan di atas bagi beberapa orang mungkin abstrak dan membutuhkan definisi teknis. Definisi yang lebih teknis dikemukakan Yin (1996) yang menyatakan bahwa studi kasus adalah pencarian pengetahuan secara empiris yang : menyelidiki fenomena dalam konteks kehidupan nyata, bilamana : batas-batas antara fenomena dan konteks tidak tampak dengan tegas; dan dimana multisumber bukti digunakan.

Kapan studi kasus digunakan
Yin (1994) dalam Tellis (1997) mengajukan paling tidak 4 aplikasi model studi kasus :


  1. Untuk menjelaskan tautan sebab-akibat yang rumit (complex causal links) dalam intervensi kehidupan nyata

  2. Untuk menggambarkan konteks kehidupan-nyata yang mana intervensi tersebut terjadi

  3. Untuk menggambarkan intervensi itu sendiri

  4. untuk mengeksplorasi situasi-situasi tersebut yang mana intervensi-intervensi yang sedang dievaluasi tidak mempunyai set outcomes yang jelas

Studi kasus dibidang kesehatan, keperawatan dan kedokteran.
Studi kasus keperawatan dan kedokteran misalnya yang dilakukan pada pasien tunggal sebagai unit analisis maka untuk memperoleh pemahaman yang kaya akan fokus studi ini penelitian studi kasus menggali data dari partisipan dan informan utama dengan wawancara mendalam, menggali dari rekam medik pasien, dan pengamatan bahkan buku harian/ agenda pasien atau coretan-coretan dinding (misalnya pada pasien psikosa) merupakan sumber yang memperkaya informasi dalam suatu studi kasus.

Sebagai misal penelitian dengan unit analisis pasien Gagal Ginjal Kronis, maka konteksnya adalah keluarganya, orang berarti di sekeliling pasien, perawat, atau dokter . Jadi konteksnya adalah orang lain dan sumber informasi diluar kasus itu sendiri.

Kelebihan studi kasus :


  1. Analisis intensif yang dilewatkan tidakdilakukan oleh metode lain

  2. Menghasilkan ilmu pengetahuan pada kasus khusus

  3. Cara yang tepat untuk mengeksplorasi fenomena yang belum secara detail diteliti

  4. Sering menghasilkan kesadaran pengetahuan baru

  5. Informasi yang dihasilkan dalam suatu studi kasus dapat sangat bermanfaat dalam menghasilkan hipotesis yang diuji lebih ketat, rinci, dan seteliti mungkin pada penelitian berikutnya.

  6. Studi kasus yang bagus (well designed) merupakan sumber informasi deskriptif yang baik dan dapat digunakan sebagai bukti untuk suatu pengembangan teori atau menyanggah teori (Burns & Grove, 1997)

Kelemahan studi kasus :
Ketidakmampuan generalisasi

Potensial terjadi kesulitan untuk objektivitas
Email Penulis : zani_pit@yahoo.co.id



Pustaka :
Aziz. S.R.; Abdul, (2003). Memahami Fenomena Sosial Melalui Studi Kasus. Dalam : Bungin., Burhan. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Pemahaman Filosofis dan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi.Jakarta ; PT RajaGrafindo Persada, hal.18-34.

Burns, N., & Grove, S. K. (1997). The practice of nursing research (3rd ed.). Philadelphia: Saunders.

Donna M. Zucker (2001) Using Case Study Methodology in Nursing Research. The Qualitative Report, Volume 6, Number 2 June. Diakses di : http://www.nova.edu/ssss/QR/QR6-2/zucker.html , pada 16 Februari 2011

Kumar., Ranjit. (1999). Research Methodology. A Step-by-step Guide for Beginners. SAGE Publications. London.Thousand Oak.New Delhi

Oxford Learners Pocket Dictionary . (1991) University of Oxford Press

Polit., D.F. & Hungler., B.P. (1999).Nursign Research.Principles and methode. 6th ed. Lippincott. Philadelpia-New York-Baltimore.

Stake, R. (1995). The art of case research. Thousand Oaks, CA: Sage Publications.

Tellis., Winston (1997). Application of a case study methodology. [Online] The Qualitative Report. Vol,3 Number 3, September. Available at: http://www.nova.edu/ssss/QR/QR-3/tellis2.html). DI akses pada : 12 Juni 2009.

Wrting@CSU (____). Case Study: Introduction and Definition . Colorado State University. Diakses di : http://writing.colostate.edu/guides/research/ casestudy /pop2a.cfm pada 16 Februari 2011

Yin, R. (1994). Case study research: Design and methods (2nd ed.). Beverly Hills, CA: Sage Publishing.

(zp)



0 comments :

Post a Comment