Kelas hexapoda seringkali disebut sebagai insecta atau serangga, yang memiliki kaki yang berjumlah emanam. Namun tidak semua anggotanya selalu memiliki kaki enam. Golongan serangga primitif memmiliki kaki setiap ruas tubuhnya. Selama daur hidupnya serangga mengalami pergantian bentuk yang disebut metamorfosis, dengan jalan melakukan pengelupasan kulit yang disebut ekdisis. Metamorfosis ada dua macam, yaitu metamorfosis tak sampurna dan metamorfosis sempurna.
Srangga dapat ditemukan di mana-mana, misalnya di air, darat, dan udara atau di tumpukan buku-buku. Ada yang hidup bebas ada juga yang pasarit. Ada yang mengeluarkan cahaya di malam hari, ada pula yang mengeluarkan suara yang nyaring. Ada yang memiliki nilai ekonomi dan ada juga yang merugikan. Serangga merpakan hewan yang paling sukses hidup didunia karena dapat beradaptasi dengan segala kondisi lingkungan.
Anggota Insekta sekitar 900.000 jenis yang berbagi menjadi 25 ordo. Insekta dipelajari dalam ilmu khusus yaitu entomologi.
a. Struktur dan fungsi tubuh Insekta
Tubuh dibedakan atas kepala (cephal), dada (toraks), Perut (abdomen).
1. Kepala
Pada kepala terdapat sepasang antena yang berfungsi sebagai indera pembau dan peraba. Antena serangga yang hidup di siang hari luhur memanjang. Antena serangga yang hidup di malam hari, misal ngengat, pedek dan bercabang-cabang. Di kepala juga terdapat mulut, mata majemuk atau mata facet dan sebagai yang lain bermata tunggal yang disebut oselus. Mulut insekta ada 4 tipe, yaitu tipe menjilat dan menhisap misalnya lalat rumah, menghisap misal kupu-kupu, menususk dan mengisap contohnya nyamuk, dan menggigit misalnya belalang.
Pada mata tunggal (oselus) terdapat satu lensa dan retina sebagai penerima rangsang. Mata facet tersususn atas banyak mata tunggal atau omatidium yang msing-masing permukaannya berbentuk segi enam. Masing-masing mata tunggal atau omatidium memiliki lensa dan retinan. Mata faset dapat digunakan untuk melihat ke segala arah.
2. Dada
Dada insekta terdiri atas 3 segmen yaitu segmen depan (protoraks), tengah (mesotoraks), dan belakang (metatoraks),. Masing-masing segmen memiliki kaki jalan. Pada segmen protoraks dan mesotoraks terdapat sepasang sayang.
Pada belalang atau jangrik jantan, sayap dapat digesek-gesek sehingga mengeluarkan bunyi. Bunyi-bunyian itu gunanya untuk menerik perhatian jangrik betinan. Meski jauh, jangrik betinan akan terbang mendekatinya. Berarti semakin nyaring suara jangrik jantan, semakin banyak betinan bertandang. Di liang jangkrik terdapat lebih dari satu betinan.
Pada tonggerek atau garengpung terdapat rongga udara di perut yang dapat mengeluarkan suara nyaring. Dengan menggetarkan udara, keluarkan suara nyaring akibat resonansi. Tonggeret berbunyi pada awal musim perkawinan telah datang.
3. Perut
Perut dibentuk oleh 11 segmen. Segmen ke -9 dan 10 membentuk alat kelamin. Pada serangga betina, kedua segmen ini membentuk alat peletak telur yang disebut ovipositor. Bentuknya memanjang, dan runcing. Ovipositor ini di gunakan untuk meletakkan telur dengan jalan menembus tanah atau buah-buahan. Kemudian telur disalurkannya.
b. Anatomi dan fisiologi insekta
1. Sistem respirasi
Insekta bernapas dengan sistem pembuluh udara yang disebut trakea. Jadi, trakea berupa pembuluh-pembuluh udara, berada di kiri kanan tubuhnya. Setiap sigmen trakea bercabang menuju ke permukaan kulit, berakhir sebagai lubang kecil yang disebut lubang spirakel atau stigma. Lubang spirakel ini berada di kedua sisi lateral abdomen. Perhatikan abdomen jangkrik! Kalian akan dapat mengenali lubang-lubang terebut. Oksigen dari udara masuk lewat spirakel kemuian mengikuti saluran trakea untuk menuju saluran tubuh.
2. Sistem transportasi
Serangga memiliki sistem peredaran darah terbuka. Jantungnya ada 5 buah terletak di dada bagian dorsal. Darah tidak lagi bertugas untuk mengedarkan oksigen, karena pengedaran oksigen dilalukan oleh trakea. Darah bertugas mengedarkan sari-sari makanan.Setelah mengambil sari-sari makanan dari usus, darah dipompa oleh jantung hingga mengalir melalui pembuluh darah aorta ke arah depan. Setelah itu darah beredar ke seluruh tubuh tanpa melalui pembuluh darah dan kembali ke jantung melalui lubang ostium pada jantung.
3. Sistem ekskresi
Alat ekskresi berupa pembuluh malpghi yang mengeliligi usus. Pembulu malpghi merupakan serabutan-serabutan halus, terkandang berwarna putih atau kekeunginan. Bila kalian menyayat perut kecoak atau atau jangkrik, kalian akan mendapati organ tersebut. Organ ini berfungsi mengumpulkan sisa metabolisme cair untuk kemudian dimasukan ke dalam usus selanjutnya dikeluarkan lewat anus.
4. Sistem pencernaan
Makanan dari mulut serangga masuk ke esofagus kemudian ke lambung atau ventrikulus. Dari lambung, makanan dibawa ke usus dan sisa makanan dikeluarkan lewat anus yang terletak di posterior tubuh. Pada jangkrik, terdapat pelebaran esofagus berbentuk tabung bulat yang berotot. Gunanya untuk mencerna makanan yang berupa dedaunan.
5. Sistem saraf dan indera
Serangga memiliki sistem saraf tangga tali, yang menmanjang di kiri kanan tubuhnya. Pada kepala terdapat simpul saraf yang disebut ganglion otak. Gangion merupakan kumpulan saraf. Ganglion otak berhubungan dengan antena yang berfungsi sebagai indera pembau dan perasa serta maksila sebagai inedera pengecap.
c. Metamorfosis serangga
Metamorfosis artinya perubahan bentuk. Selama hidupnya serangga mengelami beberapa kali perubahan bentuk, dari telur samapi bentuk dewasa. Ada dua macam bentuk metamorfosis, yaitu metamorfosis tak sempurna dan metamorfosis sempurna.
(a) Metamorfosis tak sempurna
Telur menetas menjadi hewan muda, selanjutnya berkembang menjadi hewan dewasa. Hewan muda tersebut dikenal dengan istilah nimfa, sedangkan hewan dewasanya disebut dengan imago. Tidak ada perbedaan bentuk antara hewan muda dengan hewan dewasa kecuali ukurannya dan terjadi eksidisi. Jenis metamorfosis ini misalnya terjadi pada jangkrik dan belalan.
(b) Metamorfosis sempurna
Terlus yang menetas menjadi larva selanjutnya akan berkembang menjadi pupa dan akhirnya berkembang bentuk yang nyata antara antara bentuk larva dan dewasa (imago), misalnya pada kupu-kupu dan lebah.
d. Klasifikasi insekta
Insekta dibedakan menjadi dua kelas, yaitu Apterygota, golongan serangga tidak bersayap, Tidak mengalami metamorfosis (ametabola), tipe mulutnya menggigit, antena panjang tidak beruas – ruas dan Pterygota, golongan serangga tidak bersayap, Mengalami metamorfosis, tipe mulut bervariasi. Berdasarkan ciri mulut dan sayap serangga dibedakan menjadi 28 ordo.
1) Subkelas Apterygota
Anurida (Ordo Protura) |
Ordo yang terkenal dari subkelas Apterygota adaah ordo Thysanura. Cirinya: sulit dibedakan mana bagian kepala, dada, dan perut, tidak bersayap, mulut menggigit, warna transparan, memiliki ekor panjang. Tdak bermetamorfosis sehingga digolongan serangga ametabola. Contoh kutu buku (lepisma).
2) Subkelas Pterygota
(a) Ordo Odonata
Anggota ordo Odonata mempunyai dua pasnag sayap yang tidak dapat dilipat. Sayap depan dan belakang hampir sama. Tipe mulutnya mengunyah atau menggigit untuk memakan serangga lain. Jadi, serangga ini tertindak sebagai perdator. Sernagga ini mempunyai mata faset yang besar. Abdomennya memanjang. Metamorfosis tidak sempurna sehingga tergolong hemimetabola. Telur diletakkan di dalam air, nimfa menetas dan hidup di dalam air. Contohnya capung.
(b) Ordo Orthoptera
Ordo Orthoptera |
Mempunyai dua pasang sayap yang bentuknya lurus. Sayap depan lebih tebal seperti kulit dan berornamen. Sedangkan sayap belakang lebih tipis. Mulutnya bertife mengunyah. Makanannya tumbuhan atau dedaunan. Metamorfosis tidak sempurna. Contohnya belalang sembah ( stagmomantis ). Belalang sembah bersifat predator, memakan serangga lain yang mengunjungi bunga.
(c) Ordo Isoptera atau Archiptera
Ordo Isoptera |
Disebut Isoptera karena semua sayapnya sama. Mulutnya bertipe mengunya. Contohserangga in adalah laron. Laron adalah fase imago. Pada fase larva berupa rayap atau anai-anai.
(d) Ordo Hemiptera
Ordo Hemiptera |
Hemiptera mempunyai 2 pasang sayap, sayap depan keras di bagian pangkalnya. Mulut bertipe menususk dan mengisap. Metamorfosis tak sempurna. Contoh: kutu busuk atau kepinding (cimex) yang sering menghuni kursi atau tempat tidur guna memudahkan tempat tidur manusia. Walang sangit (leptocorisa aculata) dan lembing cokelat (podops vermiculata) merupakan hama padi yang masih muda hingga tinggals sekamnya. Kedua hama tersebut mengeuarkan bau yang tidak sedap.
(e) Ordo Homoptera
Ordo Homoptera |
Homoptera mempunyai 2 pasang sayap, sayap depan lebih keras dibandingkan sayap belakang. Hewan betinan umumnya tek bersayap. Metamorfosis tak sempurna. Mulut tipe munusuk dan menghisap. Contohnya kutu daun (Aphid) dan kutu kepala (pediculus humanus)
(f) Ordo Coleoptera
Ordo Coleoptera |
Coleoptera memiliki 2 pasang sayap, sayap depan tebal seperti perisai. Jika beristirahat kedua sayap bertemu membentuk garis lurus di tengah penggung. Sayap belakang tipis. Pada waktu istirahat sayap ini terlipat dibawah sayap depan. Tipe mulut menggigit. Metamorfosis sempurna. Kepompong (pupa) tidak dibungkus kokon.
Contohnya kepik air (dysticus marginalis) yang hidup di air. Hewan ini merupakan predator bagi ikan kecil, kecebong, dan udang. Bermacam-macam kepik lain umumnya merugikan, misalnya kepik tepung trbolium. Ada pula kepik yang disebut kumbang kelapa Rhynchophorus yang dapat menyerang pohon kelapa. Selain itu, yang tergolong ordo ini adalah bermacam-macam kepik yang sayapnya erwarna-warni, seperti lilen (chnyoohrosa turminasi), dan kepik emas (cocconela sp.)
(g) Ordo Lepidoptera
Kupu-kupu (Ordo Lepidoptera) |
Ngengat (Ordo Lepidoptera) |
Serangga Lepidoptera dewasa memiliki dua pasang sayap yang bersisik warna-warni. Tipe mulut mengisap dan metamorfosis sempurna. Mulut membentuk belalai atau proboscis untuk mengisap madu dan digulung bila tidak digunakan. Contohnya adalah kupu-kupu dan ngengat.
(h) Ordo Diptera
Ordo Diptera |
Serangga dewasa bersayap tipis dan hanya berjumlah sepasang. Sepasang sayap belakang mengalami pengerutan atau rudimenter menjadi sepasang bentukan kecil yang disebut halter. Metamorfosisnya sempurna. Tipe mulutnya menusuk, contohnya nyamuk ada juga yang bertipe menjilat contohnya lalat rumah.
(i) Ordo Siphonoptera
Ordo Siphonoptera |
Anggota ordo ini tidak bersayap, tubuhnya pipih lateral, berkaki pendek dan kuat untuk melompat. Hewan ini bermata tunggal (oselus). Anggota ordo ini sebagian besar adalah parasit yang hidup dibagian luar tubuh inang atau ektoparasit. Tipe mulut menususk dan mengisap. Ordo ini mengalami metamorfosis sempurna. Contohnya kutu anjing, kutu kucing (clenocephalus felis), dan kutu tikus (xenopsylla cheopsis) yang terdapat menularkan penyakit pes pada manusia.
(j) Ordo Hymenoptera
Ordo Hymenoptera |
Serangga dewasa umumnya memiliki 2 pasang sayapa yang berupa selaput tipis yang dikenal sebagai himen. Mulutnya bertipe
Lebah memiliki tiga kelompok masyarakat, yaitu ratu yang tugasnya bertelur, beberapa raja yang bertugas membuahi ratu, dan beberapa pekerja yang tugasnya mencari makan dan memelihara telur. Diantara pekerja ada yang bertugas Sebagai tentara.1. Jelaskan secara singkat struktur (Kepala, dada, dan perut) dari serangga (insekta) disertai dengan gambar!
2. Jelaskan sistem pencernaan dari serangga (insekta) disertai dengan gambar!
3. Apa yang dimaksud dengan ‘metamorfosis’? jelaskan perbedaan metamorfosis tak sempurna dengan metamorfosis sempurna disertai dengan gambar!
4. Apa perbedaan antara subkelas Aptrygota dengan Ptrygota?
5. Jelaskan dengan singkat perbedaan Isoptera, Homoptera dan Diptera!
. Metamorfosisnya sempurna. Contohnya semut dan lebah madu (Apis cerana). Baik semut maupun lebah hewan sosial. Latihan dulu Yuk....!
1. Jelaskan secara singkat struktur (Kepala, dada, dan perut) dari serangga (insekta) disertai dengan gambar!
2. Jelaskan sistem pencernaan dari serangga (insekta) disertai dengan gambar!
3. Apa yang dimaksud dengan ‘metamorfosis’? jelaskan perbedaan metamorfosis tak sempurna dengan metamorfosis sempurna disertai dengan gambar!
4. Apa perbedaan antara subkelas Aptrygota dengan Ptrygota?
5. Jelaskan dengan singkat perbedaan Isoptera, Homoptera dan Diptera!
0 comments :
Post a Comment