Apakah Kesalahan Yang Sering Dibuat Dalam Menyusun Perangkat RPP

Kesalahan yang Sering Dibuat dalam Menyusun Perangkat RPP

A.      Daftar Isi

1.       Tidak dilengkapi daftar isi

2.       Urutan daftar isi adalah: Sampul (Kaver), Kata pengantar, Daftar Isi, Silabus, RPP, LKS dan Kuci LKS, Media, Bahan ajar yang lain, Tabel Spesifikasi LP, LP dan Kunci LP

3.       Tidak ada daftar isi. Daftar isi harus diletakkan setelah kaver depan.

4.       Daftar isi tidak urut. Urutan daftar isi adalah: Kaver, Daftar Isi, Silabus, RPP, Buku Siswa( atau lembar bacaan, modul,  bila ada), LKS dan Kunci LKS, Media (bila ada), Tabel Spesifikasi, LP dan Kunci LP.

 

B.       Silabus

1.       Tidak dilengkapi silabus

2.       Pada kolom Evaluasi tertulis tiga instrumen, tetapi yang dibuat hanya satu. Semua Sumber Belajar yang ditulis di Silabus dan di RPP harus dibuat dan dilampirkan.

 

C.       Indikator

  1. Indikator di RPP tidak sama dengan di Silabus, seharusnya keduanya sama.

2.       Salah menyebut domain: Domain (Ranah) pengetahuan/produk dimasukkan  ranah psikomotor, ranah produk dimasukkan ranah proses.

  1. Indikator tidak diklasifikasikan menurut domainnya.
  2. Indikator untuk ranah yang sesuai di LKS harus persis sama dengan indikator untuk ranah yang sesuai di RPP (copy paste).
  3. Bila materi pembelajaran sesuai, harus ada tiga ranah di RPP (kognitif: produk dan proses, psikomotor, dan afektif: keterampilan sosial atau karakter).
  4. Indikator cukup B (behavior) saja.
  5. B (behavior) di Indikator harus sama dengan B di Tujuan Pembelajaran.

D.      Tujuan pembelajaran/Indikator

  1. Tidak dibedakan atas produk, proses, psikomotor, dan afektif.
  2. Degree hanya ditulis dengan benar, contoh yang benar misalnya sesuai dengan Kunci LKS atau sesuai dengan Kunci LP, atau yang pernyataan operasional lain.
  3. Belum menggunakan format ABCD.
  4. Degree salah atau belum ada.
  5. Degree di tulis sesuai kunci jawaban atau Kunci LKS, seharusnya sesuai Kunci LP.
  6. Isi tujuan tidak sama dengan indikator.
  7. Ada di tujuan tetapi tak ada di indikator.
  8. Gunakan sistem penomoran indikator dan tujuan pembelajaran yang mudah dimengerti.
  9. MPK harus ada tujuan pembelajaran keterampilan sosial dan/atau karakter.
  10. Tujuan pembelajaran tidak sesuai indikator.
  11. Proses dimasukkan ke psikomotor.
  12. Kognitif/produk/psikomotor dimasukkan afektif

E.       RPP

1.       Nama satuan pendidkan tidak lengkap

2.       Nomor fase model tidak ditulis atau salah.

3.       Materi ajar disebut di skenario tetapi tidak dilampirkan atau tidak dibuat.

4.       Materi ajar dibuat (misal Buku Siswa, Hand Out, Bahan Ajar) tetapi tidak diskenariokan di RPP.

5.       Banyak salah ketik.

6.       Ada dan dilampirkan LKS 1 tetapi tidak diskenariokan.

7.       Skenario tidak sesuai inditator.

8.       Menyampaikan  informasi atau mendemonstrasikan pengetahuan prosedural tanpa mengacu LKS/bahan ajar.

9.       Tidak dilengkapi kolom Terlaksana/Tidak.

  1. Memotivasi siswa tidak boleh hanya verbal (Salah fatal).
  2. Buat satu RPP saja untuk tiap model, satu RPP dapat terdiri dari beberapa pertemuan. Bila lebih dari satu pertemuan, Indikator dan Tujuan  Pembelajaran jangan disatukan tetapi ditulis untuk masing-masing pertemuan.
  3. Ranah produk dimasukkan proses atau sebaliknya ranah proses dimasukkan produk.
  4. Belum dilengkapi kolom penilaian keterlaksanaan RPP.
  5. Materi di RPP tidak perlu diuraikan rinci. Cukup disebut topik atau judul saja.  Uraian rinci ada di LKS atau buku Siswa yang dilampirkan.
  6. Belum dilengkapi daftar pustaka.
  7. Menyebut  modul di RPP tetapi modul itu tidak ada.

F.       Sumber pembelajaran

1.       Diketik Kunci LKS 1 dan LKS 2 tetapi tidak diketik  LKS 1 dan LKS 2.

  1. Sejumlah sumber belajar ditulis, tetapi sumber belajar itu tidak ada.

G.      LKS

  1. Cukup dicantumkan iindikator atau tujuan pembelajaran saja, tidak dua-duanya, tidak usah ada SK dan KD di LKS.
  2. Ukuran benda tidak realistis.
  3. Percobaan tanpa rumusan masalah, hipotesis, variabel, dsbnya.
  4. Tidak ada tabel data padahal seharusnya ada.
  5. LKS tidak boleh langsung dijadikan LP tanpa modifikasi.
  6. Di LKS percobaan, rumusan masalah dan hipotesis satu saja.
  7. Variabel manipulasi satu saja.
  8. Variabel kontrol tidak hanya satu, minimal tiga.
  9. Hambatan bukan variabel, yang benar adalah besar hambatan; atau  besar arus listrik.
  10. Menulis percobaan  padahal hanya pengamatan (Salah fatal).
  11. Langkah-langkah/prosedur percobaan dibuat sesuai definisi operasional variabel.
  12. Seharusnya LKS Pengamatan tetapi ditulis LKS Eksperimen (Salah fatal).
  13. Aspek yang diamati pada Lembar Pengamatan Aktivitas, isinya tidak sesuai dengan aspek yang ditulis di indikator RPP/Silabus.
  14. Kunci LKS/Mini Lab tidak dibuat (Salah fatal).
  15. LKS disebut tanpa identitas yang jelas.
  16. LKS tidak dilengkapi daftar pustaka.
  17. Salah dalam mengidentifikasi variabel
  18. Pengamatan dikatakan percobaan.
  19. Melakukan percobaan dimasukkan ranah psikomotor, harusnya ranah proses.

H.      Modul/Hand out/Bahan ajr

  1. Format modul tidak standar.
  2. Tidak dilengkapi daftar pustaka

I.        Kisi-kisi Lembar Penilaian

1.       Pada kolom LP dan Butir Soal hanya ditulis Nama LP tanpa butir soal. Cara menulis dibuat jelas, jelas setiap indikator diukur oleh butir yang mana.

2.       Tidak membuat Kisi-kisi Lembar Penilaian (Salah fatal)

3.       Indikator di tabel spesifikasi tidak sesuai dengan indicator di RPP.

4.       Di tabel spesifikasi harusnya cukup kolom tujuan pembelajaran tidak perlu ada kolom indikator.

 

J.        LP/Tes

  1. Tes  produk diberi nama tes kinerja.
  2. Tes proses diberi nama tes psikomotor
  3. LP Percobaan untuk SMA tidak menanyakan rumusan masalah, hipotesis, variabel, dll.
  4. Kunci tidak sesuai soalnya.
  5. Tidak ada Tabel Spesifikasi LP (Salah fatal).
  6. Soal tidak valid. Indikator kinerja diukur dengan tes paper and pencil/teori/pengetahuan (Salah fatal).
  7. Pada LP Kinerja harus ada Petunjuk untuk guru: a.l. Ditulis bunyi perintah apa yang harus diketrjakan siswa.
  8. Tidak membuat Kunci LP.
  9. LKS langsung dijadikan LP.
  10. Tidak dilengkapi daftar pustaka  
  11. Menguji sejumlah komponen keterampilan proses di LP tetapi tidak ada LKS/bahan ajar lain untuk melatihkan keterampilan prose situ.

K.       Kelengkapan Perangkat RPP

  1. Tidak ada daftar isi.
  2. Tidak ada silabus (Salah fatal).
  3. Perangkat RPP untuk MPL dan MPK harus dijilid terpisah.
  4. Silabus diletakkan di depan setelah daftar isi.
  5. Perangkat RPP tidak diberi halaman.

L.       Daftar Pustaka

1.       Tidak ada daftar pustaka pada setiap komponen RPP (Silabus, RPP, LKS dan Kunci, LP dan Kunci, Modul, Buku Siswa, Media, dll.).

 

 

 

                                                                                                                Surabaya, 3 Juni 2010

                                                                                                                Prof. Dr. Mohamad Nur



0 comments :

Post a Comment