Macam - Macam Bioma



  • Make You Smarter Blog  - Ekologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang hubungan timbal balik mahkluk hidup denagn lingkungannya 
  • Hubungan itu bisa terjadi baik lingkungan abiotik maupun lingkungan biotik.
  • Maksudnya antara faktor abiotik (lingkungan) dengan faktor biotik (mahkluk hidup ) dalam ekosistem dapat saling mempengaruhi.
  • Maka
    dari itu dengan mengetahui ciri fisik abiotik akan mudah mengenal pula
    faktor biotik yang ada di dalamnya , begitu sebaliknya dengan mengetahui
    mahkluk hidup yang ada kita pasti bisa memprediksikan komponen yang
    terjadi pada abiotiknya OK
  • Faktor
    abiotik merupakan faktor faktor yang membicarakan lingkungan tempat
    keberadaan yang mempengaruhi makhluk hidup . misalnya suhu , kelembaban ,
    curah hujan , cahaya dll 
  • Faktor lingkungan itu menentukan kualitas mahkluk hidup yang ada didalamnya setiap hariinya 
  • Jika
    pencatatan data abiotik berupa faktor fisik itu dicatatnya dalam bentuk
    harian disebut cuaca , namun jika catatn itu konstan setiap tahunnya
    maka disebut iklim. 


Jadi
iklim sebagai interaksi faktor abiotik sudah tercatat tetap dengan
mencatatnya dari rata rata cuaaca dalam tahunan , misalnya tercatat suhu
sekitar 20 - 30 o C ya pasti Iklim Tropis . 
untuk mengetahui dan memahami catatan iklim ini sebenarnya mudah 
  • pedomannya bayangkan globe bumi kita
  • mulailah lihat lokasi / letak lintang 
  • dari letak lintang inilah dipastikan muncullah parameter lingkungan ( faktor abiotik) yang bervariasi 
  • dari
    Letak lintang ini - pasti mempengaruhi intensitas cahaya - intensitas
    cahaya berpengaruh pada suhu - suhu berbeda mempengaruhi perbedaan
    tekanan - tekanan beda menyebabkan angin - sehingga terjadi variasi
    kelembaban karena pengaruh angin dan tekanan dengan uap airnya - muncul
    hujan - dan hujan jelas mempengaruhi kondisi tanah dan aktifitas
    biosfernya OK
Jadi
dengan berbedanya Faktor abiotik yang terlihat di globe tadi tentu
karena keberadaan letak lintangnya (Equator/tropis , sub tropis , kutub
dll) pada latitude nya maka terbentuklah lingkungan yang bervariasi
sehingga tercipta Bioma ( bentangan daratan/ ekosistem terestrial ) 


Pengertian Bioma 
  • Bioma
    adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi
    geografis tertentu atau daerah habitat darat yang memiliki vegetasi khas
    terhadap iklim utama sehingga tidak ditemukan di daerah lain. 
  • Bioma terbagi menjadi beberapa jenis, ditentukan oleh iklim, letak geografis, curah hujan dan intensitas cahaya mataharinya.
  • Istilah
    Bioma berhubungan dengan kumpulan species (terutama tumbuhan) yang
    dapat hidup di tempat tertentu di muka bumi, tergantung pada iklim
    regionalnya. 
  • Jadi
    Bioma adalah kumpulan species (terutama tumbuhan) yang mendiami tempat
    tertentu di bumi yang dicirikan oleh vegetasi tertentu yang dominan dan
    langsung terlihat jelas di tempat tersebut. 
  • Oleh karena itu biasanya Bioma diberi nama berdasarkan tumbuhan yang dominan di daerah tersebut.
Di
permukaan bumi ini terdapat 7 macam bioma, dan mengapa bioma ini hanya
disebutkan berada di belahan bumi utara , ini yang harus kita tahu ,
karena belahan utaralah yang bisa kita dapatkan daratan dari tropis
hingga kutub, untuk bumi selatan hanya berujung Australia yang belum
berada pada zona kutub 'sisanya ada;ah aquatika. 
  • Tundra
  • Taiga 
  • Gurun (padang pasir)
  • Padang rumput savana
  • Padang Rumput stepa 
  • Hutan hujan tropis
  • Hutan deciduous (hutan gugur)
Marilah kita pelajari bagaimana ciri atau karakteristik dari tiap-tiap jenis bioma tersebut. 

1.Tundra 
Bioma
tundra merupakan bioma yang terdapat di daerah lingkar kutub utara dan
sebagian kecil di selatan . Pada bioma ini tidak terdapat pepohonan yang
dapat tumbuh, yang ada hanya tumbuhan kecil sejenis rumput dan lumut. 
  • Bioma ini terdapat di sekitar lingkar Artik , Greenland di wilayah kutub utara. 
  • Di wilayah kutub selatan terdapat di Antartikaa dan pulau-pulau kecil disekitar Antartika. 
  • Bioma tundra berdasarkan pembagian iklim terdapat di daerah beriklim es abadi ( ET) dan iklim Tundra (ET).




Ciri-ciri Bioma Tundra :
  1. Hampir semua wilayahnya tertutup oleh salju/es mudahnya gurun es .
  2. Memiliki
    musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang panjang dan
    terang. Peristiwa ini terjadi karena gerak semu matahari hanya sampai di
    posisi 23,5° LU/LS.
  3. Permafrost (tanah bagian bawah yang membeku secara permanen)
  4. Suhu yang sangat dingin, 
  5. Kecepatan angin yang tinggi dan suhu yang dingin menciptakan komunitas tumbuhan yang sama, yang disebut tundra alpine
  6. Sangat
    sedikit curah hujan tahunan, air tidak dapat menembus permafrost di
    bawahnya dan akan menumpuk di dalam kolam di atas bunga tanah yang
    dangkal selama musim panas yang pendek. 
  7. Tundra menutupi luas yang sangat besar di Arktik, yang mencapai 20 % permukaan tanah Bumi. 
NOTE

  • Secara
    altituda bentang alam vertikal (berdasarkan ketinggian-altimeter)
    sebenarnya Negara kita Indonesia bisa juga didapatkan Bioma Tundra
    meskipun di daerah tropis , caranya mudah kita cari tempat / pegunungan
    yang sangat tinggi pada semua garis lintang.
  • Pada
    area ini, mayoritas tumbuhan yang hidup biasanya berupa lumut kerak ,
    bryophuta (lumut) rerumputan, dan pohon dari bangsa conifer, kemudian
    diakhiri dengan hamparan lichenes yang tertutup padang , yang disebut
    Bioma Tundra ( datanglah ke Pegunungan Jaya Wijaya Irian Jaya Indonesia )
Jenis-jenis
vegetasi yang dapat hidup di bioma tundra misalnya lumut kerak, lumut
Sphagnum, rumput dan tumbuhan pendek lainnya yang biasanya hanya berumur
4 bulan, mengingat interval matahari muncul hanya 4 bulan selebihnya 8
bulan dingin.
VEGETASI / FLORA TUNDRA 
Ini Deskripsi vegetasi pada bioma tundra yang variasi profil buminya berbeda beda yang membuat perbedaan pula pada vegerasinya 
  • Pada daerah yang berawa jenis vegetasi yang ada misalnya rumput teki, rumput kapas dan gundukan gambut (Hylock Tundra )
  • Di cekungan yang basah seperti di Greenland terdapat semak salik dan bentula.
  • Di tempat yang agak kering ditumbuhi lumut, teki-tekian, Ericeceae, dan beberapa tumbuhan yang berdaun agak lebar.
  • Di lereng-lereng batu terdapat kerak, lumut dan alga.
Alga, kerak, rumput teki, rumput kapas, terna dan ericcaceae
Searah jarum jam : Alga, kerak, rumput teki, rumput kapas, terna dan ericcaceae
FAUNA TUNDRA 
Karena
memiliki iklim es abadi dan iklim tundra, maka wilayah bioma tundra
selalu bersuhu dingin sehingga fauna yang terdapat di wilayah ini
memiliki bulu dan lapisan lemak yang tebal untuk tetap membuat tubuhnya
hangat. Contoh fauna di bioma tundra misalnya rus, rubah, kelinci salju,
hewan-hewan pengerat, hantu elang, dan beruang kutub.
Burung Hantu - Burung Elang dan Beruang Kutub
Burung Hantu - Burung Elang dan Beruang Kutub
Jenis-jenis
burung yang hidup di bioma tundra misalnya : itik, angsa, burung elang
dan burung hantu. Mamalia darat berkaki empat yang berbulu tebal dan
besar misalnya MuscoX.
Muskox - mamalia darat berbulu lebat di bioma Tundra
Muskox - mamalia darat berbulu lebat di bioma Tundra
Selain
beberapa jenis di atas, di utara bioma tundra juga mempunyai fauna khas
yang lain misalnya penguin , walrus . Fauna khas yang hidup di air
misalnya paus Beluga (paus putih) dan paus Narwhal (paus bertanduk).
Narwhal - Penguin - Paus Beluga
Narwhal - Penguin - Paus Beluga
Karakter
yang bisa digunakan sebagai penanda tundra pada burung yang ada di
tundra , punya deskripsi pada kulitnya / bulu yang berwarna putih dan
hitam. Alasan muncul warna ini juga menunjukkan cara adaptasi Warna
putih untuk menahan panas dari tubuh ketika musim dingin dan hitam untuk
meneruskan panas ketika musim panas 
Bioma Taiga (Coniferus)
Bioma Taiga banyak ditemukan di belahan bumi utara, misalnya di wilayah negara Rusia danKanada. Bioma Taiga merupakan bioma terluas dari bioma-boma lain yang ada di bumi.
Bioma Taiga (Coniferus)
Bioma Taiga (Coniferus)
Ciri-ciri bioma taiga :
  1. Mempunyai musim dingin yang cukup panjang dan musim kemarau yang panas dan sangat singkat
  2. Selama musim dingin, air tanah berubah menjadi es dan mencapai 2 meter di bawah permukaan tanah
  3. Jenis tumbuhan yang hidup sangat sedikit, biasanya hanya terdiri dari dua atau tiga jenis tumbuhan.
Pohon-pohon
utama yang tumbuh di daerah ini adalah jenis konifer, sehingga hutan
yang ada di wilayah bioma taiga sering juga disebut dengan hutan
konifer. Contoh jenis-jenis tumbuhan konifer tersebut adalah alderbirch, dan juniper dan spruce.
Alder Juniper dan Spruce, pohon-pohon konifer yang tumbuh di bioma taiga
Alder Juniper dan Spruce, pohon-pohon konifer yang tumbuh di bioma taiga
  • Pohon-pohon
    di hutan konifer mempunyai daun yang berbentuk seperti jarum dan
    mempunyai zat lilin dibagian luarnya sehingga tahan terhadap
    kekeringan. 
  • Kondisi tersebut menyebabkan hanya sedikit hewan yang dapat hidup di daerah bioma Taiga, misalnya beruangrubah dan serigala.ajax, beruang hitam.
Beruang Rubah dan Serigala, hewan-hewan yang hidup di bioma Taiga 
Beruang Rubah dan Serigala contoh Fauna Taiga 
Hewan-hewan
yang hidup di bioma Taiga Terletak di selatan tundra, yaitu di antara
daerah beriklim sedang dengan kutub. Bioma ini disebut pula bioma dengan
hutan berawa atau hutan boreal. 
  • Taiga
    adalah bioma terestrial terbesar di atas bumi yang meluas dalam suatu
    berkas yang lebar melintasi Amerika Utara bagian utara dan Eurasia
    hingga perbatasan selatan tundra arktik. 
  • Taiga mengalami hujan salju yang lebat selama musim dingin. 
  • Bentuk
    konikal (kerucut) pada banyak pohon conifer mencegah terkumpulnya salju
    pada cabang-cabang pohon yang kemudian mamatahkan cabang-cabang pohon
    tersebut. 
  • Pekerjaan
    manusia yang kurang tepat dengan Hutan conifer ditebangi dengan laju
    yang sangat menghawatirkan, akan membawa pohon tua yang berdiri di
    antara pohon-pohon yang ada mungkin akan segera menghilang.

Padang pasir atau Gurun 
Bioma
Gurun merupakan bioma yang di dominasi oleh batu/pasir dengan tumbuhan
sangat jarang. Bioma ini paling luas terpust di sekitar 20 derajat LU,
mulai dari Pantai Atlantik di Afrika hingga ke Asia Tengah. Sepanjang
daerah itu terdapat kompleks gurun Sahara, gurun Arab dan gurun Gobi
dengan luas mencapai 10 juta km persegi.
gurun-02
Bioma gurun memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Curah hujan sangat rendah, kurang dari 25 cm / tahun
  2. Tingkat penguapan (evaporasi) lebih tinggi dari curah hujan.
  3. Air tanah cenderung asin karena larutan garam dalam tanah tidak cenderung berpindah baik karena pencucian oleh air maupun drainase
  4. Tumbuhan yang hidup di daerah gurun umumnya tumbuhan yang mempunyai daun yang kecil seperti duri dan berakar panjang.
  5. interval suhu siang malam tinggi suhu permukaan tanah di atas 60°C selama siang hari

FLORA (Xerophyt ) Adapatasi 
  • Daun ditutupi oleh kutikula yang tebal 
  • Akar yang panjang. 
  • Sukulen atau kaktus, yang menyimpan banyak air pada batangnya dan 
  • Daunnya menyempit menjadi duri
  • Kaktus
    yamh nerkemampuan menyerap air selama periode basah. dan mengandalkan
    fotosintesis CAM, suatu adaptasi metabolic untuk menghemat air dalam
    lingkungan kering juga terdapat Adaptasi protektif yang menghalangi
    pemakanan oleh mamalia dan serangga, seperti duri pada kaktus dan racun
    pada daun semak
FAUNA 
Adaptasi 
  • Aktifitas malam hari , siang membuat lubang
  • mempunyai cadangan penyimpan air
  • Hewan
    yang hidup unta, tikus,ular, kadal, kalajengking, dan semut. Beberapa
    tikus/mencit gurun tidak pernah minum, tetapi mendapatkan semua
    kebutuhan airnya dari perombakan metabolic biji-bijian yang dimakannya.
Kurang
lebih sepertiga wilayah bumi adalah berbentuk gurun. Bentang gurun
memiliki beberapa ciri umum. Gurun sebagian besar terdiri dari permukaan
batu karang. 
  • Bukit pasir yang disebut erg dan permukaan berbatu merupakan bagian pembentuk lain dari gurun. 
  • Gurun
    kadang memiliki kandungan cadangan mineral berharga yang terbentuk di
    lingkungan kering (Inggris: 'arid') atau terpapar oleh erosi. 
  • Keringnya wilayah gurun menjadikannya tempat yang ideal untuk pengawetan benda-benda peninggalan sejarah serta fosil.

4. Padang rumput 

Bioma Stepa (Padang Rumput) terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah subtropika yang curah hujannya tidak cukup untuk perkembangan hutan. 
Padang rumput tanpa diselingi kumpulan pepohonan
Bioma Stepa : Padang rumput tanpa diselingi kumpulan pepohonan
Ciri -ciri bioma Stepa antara lain :
  1. Curah hujan tidak teratur, antara 250 – 500 mm/tahun
  2. Tanah pada umumnya tidak mampu menyimpan air yang disebabkan oleh rendahnyatingkat porositas tanah dan sistem penyaluran yang kurang baik sehingga menyebabkan rumput-rumput tumbuh dengan subur.
  3. Beberapa jenis rumput mempunyai ketinggian hingga 3,5 m
  4. Memiliki pohon yang khas, yaitu akasia
  5. Wilayah persebaran bioma Stepa meliputi Afrika, Amerika Selatan, Amerika Serikat bagian barat, Argentina dan Australia.
Pohon Akasia dan Semak Belukar
Pohon Akasia dan Semak Belukar diantara rumput membentuk savana 
Karena merupakan daerah padang rumput maka bioma ini bayak dihuni oleh beberapa herbifora dan karnifora, contohnya antara lain :
Rusa - Antelop - Kerbau
Rusa - Antelop - Kerbau
Kanguru - Harimau - Singa - Ular
Kanguru - Harimau - Singa - Ular

Pada
bioma Padang Rumput ini terdapat cukup curah hujan, tetapi tidak cukup
untuk menumbuhkan hutan. Tumbuhan dominannya adalah rumput, sedangkan
pohon dan semak terdapat di sepanjang sungai di daerah tersebut. 
  • Padang
    rumput yang tersebar di bentang bumi yang bisa dijumpai adalah Padang
    atau veldt di Afrika Selatan, puszta di Hungaria, pampas di Argentina,
    steppe di Rusia, dan prairie di Amerika Utara bagian tengah semuanya
    adalah padang rumput. 
  • Yang
    penting bagi padang rumput adalah pada musim kemarau, kebakaran yang
    kadang-kadang terjadi, dan makanan rumput oleh mamalia besar. Semuanya
    itu akan mencegah pembentukan semak berkayu dan pohon-pohon. 
  • Padang
    rumput seperti praire rumput tinggi di Kansas sekali waktu menutupi
    sebagian besar Amerika Utara bagian tengah. Karena tanah padang rumput
    sangat kaya akan nutrient, habitat ini menyediakan lahan subur bagi
    pertanian. 
  • Macam padang rumput adalah prairi rumput pendek, prairi rumput tinggi dan padang rumput tropis. 
  • Prairie
    adalah padang rumput yang luas tanpa pohon. Sebuah padang rumput
    merupakan lapangan yang dipenuhi oleh rumput dan tanaman tak berkayu. 
  • Dipotong untuk jerami atau dimakan oleh ternak, domba atau kambing. 
  • Padang
    rumput abadi adalah salah satu faktor lingkungan yang melarang
    pertumbuhan tanaman berkayu, hal ini cukup jelas alasannya karena
    situasi ekstremlah yang membantu daratan itu hanya bisa ditumbuhi oleh
    rumput.
  • Contohnya: Padang rumput abadi antara lain 
  1. Padang rumput Alpen tumbuh di dataran tinggi dan dijaga oleh kondisi iklim ekstrim / keras.
  2. Padang rumput pantai dijaga oleh semburan garam, 
  3. Padang rumput gurun terjadi karena kelembaban rendah, 
  4. Prairie dijaga oleh tahapan kemarau sedang dan dapat mengalami kebakaran liar. 
  5. Padang rumput basah adalah wilayah semi-tanah basah yang dihujani sepanjang tahun.


5. Savana



Padang rumput yang diselingi dengan sebaran pohon yang tumbuh jarang.
Hewan yang hidup pada bioma padang rumput dan savana adalah bison,
gajah, jerapah, zebra, domba, biri-biri, harimau, cheetah, serigala dan
ular. 
  • Savana merupakan tempat di mana herbivore besar dan predator (pemangsa)-nya terlihat dengan jelas. 
  • Sesungguhnya, herbivore yang dominan di sini dan pada savana lain adalah serangga, khususnya semut dan rayap. 
  • Rumput dan pohon yang terpencar-pencar merupakan tumbuhan yang dominan. 
  • Kebakaran
    merupakan komponen abiotik penting, dan spesies tumbuhan yang dominan
    adalah spesies yang sudah beradaptasi dengan kebakaran. 
  • Pertumbuhan
    rumput-rumputan dan forb (tumbuhan kecil berdaun lebar) yang sangat
    cepat selama musim hujan menyediakan banyak sumber makanan yang banyak
    bagi hewan. 
  • Akan
    tetapi, mamalia pemakan rumput besar harus bermigrasi ke padang rumput
    yang lebih hijau dan menyebar mencari sumber air selama periode musim
    kemarau. 
  • Savana dibedakan menjadi dua, yaitu: 
  1. Sabana murni: sabana yang pepohonan penyusunnya hanya terdiri dari satu jenis tumbuhan aja, 
  2. Sabana campuran: sabana yang pepohonan penyusunnya terdiri dari berbagai jenis tumbuhan.
Bioma Stepa berbeda dengan Bioma Sabana. Perbedaan yang cukup antara Stepa dengan Sabana adalah :
  • Pada
    bioma Sabana merupakan padang rumput yang diselingi oleh kumpulan
    pepohonan besar, sedangkan pada bioma Stepa merupakan padang rumput yang
    tidak di selingi oleh kumpulan-kumpulan pepohonan, kalaupun ada hanya
    sedikit saja pepohonan yang ada.


(6.)Hutan hujan tropis (hutan basah) 

Hutan
basah terdapat di daerah tropika meliputi semenanjung Amerika Tengah,
Amerika Selatan, Afrika, Madagaskar, Australia Bagian Utara, Indonesia
dan Malaysia. Di hutan ini terdapat beraneka jenis tumbuhan yang dapat
hidup karena mendapat sinar matahari dan curah hujan yang cukup.
Hutan Basah
Hutan Basah
Ciri-ciri bioma hutan basah antara lain :
  1. Curah hujan sangat tinggi, lebih dari 2.000 mm/tahun
  2. Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20 – 40 m.
  3. Cabang pohon berdaun lebat dan lebar serta selalu hijau sepanjang tahun
  4. Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar matahari tersebut tidak mampu menembus dasar hutan.
  5. Mempunyai iklim mikro di lingkungan sekitar permukaan tanah/di bawah kanopi (daun pada pohon-pohon besar yang membentuk tudung)
Jenis tumbuhan yang hidup di daeran hutan basah antara lain :
pencekik-pohon-dan-jelutungramin-rengas-rotan-manau
Karena
pohon-pohon yang terdapat di hutan tropis rata-rata tinggi dan
permukaan tanahnya relatif sering tergenang oleh air, maka hewan yang
banyak hidup di daerah hutan basah ini adalah hewan-hewan pemanjat
sejenis primata, seperti :
gorilla-monyet-dan-simpanseorang-utan-gibbon-siamang 

Sebaran hutan tropis 
  • Vegetasinya tumbuh sangat rapat. 
  • Jenis
    tumbuhan pada bioma ini sangat beraneka ragam/heterogen, mulai dari
    tumbuhan pendek yang hidup di dasar hutan hingga tumbuhan yang berukuran
    tinggi. 
  • Juga
    ada tumbuhan epifit (tumbuhan yang tumbuh pada pohon yang mempunyai
    naungan/kanopi, seperti anggrek) dan liana (tumbuhan yang memanjat pada
    tumbuhan lain, seperti rotan). 
  • Hewan-hewan yang hidup pada hutan ini antara lain monyet, macan kumbang, harimau, tapir, gajah, dan bermacam-macam burung. 
  • Hutan hujan tropis memiliki stratifikasi vertical yang sangat jelas. 
  • Pohon-pohon
    pada kanopi (bagian dedaunan paling atas yang saling bersambungan dalam
    lingkungan hutan yang dibentuk oleh tajuk pepohonan) membentuk lapisan
    yang paling atas.
  • Kanopi itu sering kali rapat, sehingga hanya sedikit sekali cahaya yang dapat mencapai tanah di bawahnya. 
  • Ketika
    suatu pembukaan terjadi pada kanopi, barangkali karena pohon tumbang,
    pohon lain dan tanaman merambat yang berkayu akan tumbuh secara cepat. 
  • Bersaing untuk mendapatkan cahaya dan ruang ketika mengisis celah tersebut. 
  • Banyak
    pohon ditutupi oleh epifit (tumbuhan yang tumbuh di atas tumbuhan lain,
    bukan di atas tanah), seperti anggrek dan bromelia.
  • Curah hujan yang sangat bervariasi di daerah tropis, merupakan penentu utama vegetasi yang tumbuh dalam suatu wilayah. 
  • Pada daerah dataran rendah yang memiliki musim kering yang lama atau curah hujannya jarang, hutan kering tropis akan dominan. 
  • Tumbuhan yang ditemukan disini merupakan campuran pohon dan semak berduri banyak serta tumbuhan berair banyak (sukulen). 
  • Pada wilayah dengan musim kemarau dan musim hujan yang luas, pohon gugur tropis menjadi dominan. 


7.Decidious Forest / Hutan Gugur 

Terdapat di daerah yang memilki 4 musim (musim semi, panas, gugur dan dingin). 
Pohon-pohon
gugur yang padat dan tegak berdiri merupakan cirri khas hutan gugur,
seperti hutan di Great Smoky Mountains National Park di North Carolina. 
  • Hutan
    gugur ditemukan di seluruh garis lintang pertengahan di mana terdapat
    cukup air untuk menyokong pertumbuhan pohon-pohon besar. 
  • Hutan gugur lebih terbuka dibandingkan hutan hujan. 
  • Hutan
    gugur memiliki lapisan vertical yang jelas, yang meliputi satu atau dua
    strata pohon, di bawahnya terdapat semak, dan di bagian dasar terdapat
    tumbuhan herba. 
  • Pohon-pohon
    hutan gugur menggugurkan daunnya sebelum musim dingin, ketika suhu yang
    ada terlalu rendah untuk terjadi fotosintesis yang efektif dan
    kehilangan air melalui transpirasi tidak dengan mudah digantikan dari
    tanah yang beku. 
  • Banyak
    hewan mamalia hutan gugur juga memasuki keadaan dorman musim dingin
    yang disebut hibernasi, dan beberapa spesies burung melakukan migrasi ke
    wilayah dengan iklim yang lebih hangat. 
  • Hampir
    semua hutan gugur asli di Amerika Utara dirusak oleh penebangan hutan
    untuk mendapatkan kayu dan penebangan untuk lahan pertanian serta
    pembangunan kota. 
  • Berlawanan
    dengan bioma yang lebih kering, hutan-hutan ini cenderung pulih setelah
    gangguan, dan saat ini kita melihat pohon-pohon gugur mendominasi
    daerah yang kurang dikembangkan jauh di atas kisaran sebelumnya. 
  • Tumbuhan yang dominan adalah tumbuhan berdaun lebar, seperti pohon oak, elm, maple dan beech. 
  • Pohon-pohon
    di hutan ini menghijau pada musim panas, dan menggugurkan daunnya pada
    musim gugur, dan pada musim dingin daunnya ‘habis’. 
  • Memasuki musim semi pohon-pohon tersebut mulai menumbuhkan daunnya.
Note 

EKOSISTEM AQUATIKA 

Estuaria

  • Estuaria
    merupakan perairan yang semi tertutup yang berhubungan bebas dengan
    laut, sehingga air laut dengan salinitas tinggi dapat bercampur dengan
    air tawar
  • Kombinasi pengaruh air laut dan air tawar akan menghasilkan suatu komunitas yang khas, dengan lingkungan yang bervariasi
  • Estuaria dapat dikelompokkan atas empat tipe, berdasarkan karakteristik geomorfologinya sebagai berikut:
  1. Estuaria
    daratan pesisir, paling umum dijumpai, dimana pembentukannya terjadi
    akibat penaikan permukaan air laut yang menggenangi sungai di bagian
    pantai yang landai
  2. Laguna
    (Gobah) atau teluk semi tertutup, terbentuk oleh adanya beting pasir
    yang terletak sejajar dengan garis pantai sehingga menghalangi interaksi
    langsung dan terbuka dengan perairan laut
  3. Fjords, merupakan estuaria yang dalam, terbentuk oleh aktivitas glesier yang mengakibatkan tergenangnya lembah es oleh air laut
  4. Estuaria
    tektonik, terbentuk akibat aktivitas tektonik (gempa bumi atau letusan
    gunung berapi) yang mengakibatkan turunnya permukaan tanah yang kemudian
    digenangi oleh air laut pada saat pasang
  • Klasifikasi berdasarkan hidrografi
  1. Estuaria
    berstratifikasi nyata atau bajigaram dicirikan oleh adanya batas yang
    jelas antara air tawar dan air laut, didapatkan dilokasi dimana aliran
    air tawar lebih dominant ketimbang penyusupan air laut
  2. Estuaria
    bercampur sempurna atau estuaria homogen vertical, pengaruh pasang
    surut sangat dominant dan kuat sehingga air bercampur sempurna dan tidak
    membentuk stratifikasi
  3. Estuaria
    berstratifikasi sebagian (moderat), paling umum dijumpai. Aliran air
    tawar seimbang dengan masuknya air laut bersama arus pasang.
Biota estuaria 


Hewan
  • Spesies endemik (seluruh hidupnya tinggal di estuaria) seperti berbagai macam kerang dan kepiting serta berbagai macam ikan.
  • Spesies
    yang tinggal di estuaria untuk sementara seperti larva, beberapa
    spesies udang dan ikan yang setelah dewasa berimigrasi ke laut.
  • Spesies ikan yang menggunakan estuaria sebagai jalur imigrasi dari laut ke sungai dan sebaliknya seperti sidat dan ikan salmon.
Tumbuhan
  • Tumbuhan Lamun (sea grass)
  • Algae makro (sea weeds) yang tumbuh di dasar perairan.
  • Algae mikro yang hidup sebagai plankton nabati atau hidup melekat pada daun lamun.
Karakteristik estuaria 
  • Keterlindungan:
    karena estuaria merupakan perairan semi tertutup sehingga biota akan
    terlindung dari gelombang laut yang memungkinkan tumbuh mengakar di
    dasar estuaria dan memungkinkan larva kerang-kerangan menetap di dasar
    perairan.
  • Kedalaman:
    relativ dangkal→ memungkinkan cahaya matahari mencapai dasar perairan→
    tumbuhan akuatik dapat berkembang di seluruh dasar perairan, karena
    dangkal memungkinkan penggelontoran (flushing) dengan lebih baik dan
    cepat serta menangkal masuknya predator dari laut terbuka (tidak suka
    perairan dangkal).
  • Salinitas air: air tawar menurunkan salinitas estuaria dan mendukung biota yang padat,aliran yang berlapis juga menguntungkan.
  • Sirkulasi
    air: perpaduan antara air tawar dari daratan, pasang surut dan
    salinitas menciptakan suatu system gerakan dan transport air yang
    bermanfaat bagi biota yang hidup tersuspensi dalam air, yaitu plangton.
  • Pasang:
    energinya merupakan tenega penngerak yang penting, antara lain
    mengangkut zat hara dan plangton serta mengencerkan dan meggelontorkan
    limbah.
  • Penyimpanan
    dan pendauran zat hara: kemampuan menyimpan energi, daun pohon mangrove
    dan lamun serta alga mengkonversi zat hara dan menyimpanyasebagai bahan
    organik untuk nantinya dimanfaatkan oleh organisme hewani.
Peran Ekologis Estuaria Secara singkat, peran ekologi estuaria yang penting adalah :
  1. Merupakan
    sumber zat hara dan bahan organik bagi bagian estuari yang jauh dari
    garis pantai maupun yang berdekatan denganya, lewat sirkulasi pasang
    surut (tidal circulation)
  2. Menyediakan
    habitat bagi sejumlah spesies ikan yang ekonomis penting sebagai tempat
    berlindung dan tempat mencari makan (feeding ground)
  3. Memenuhi
    kebutuhan bermacam spesies ikan dan udang yang hidup dilepas pantai,
    tetapi bermigrasi keperairan dangkal dan berlindung untuk memproduksi
    dan/atau sebagai tempat tumbuh besar (nursery ground) anak mereka.
  4. Sebagai
    potensi produksi makanan laut di estuaria yang sedikit banyak didiamkan
    dalam keadaan alami. Kijing yang bernilai komersial (Rangia euneata)
    memproduksi 2900 kg daging per ha dan 13.900 kg cangkang per ha pada
    perairan tertentu di texas.
Berikut ini pola pencampuran air laut dan air tawar 
  1. Pola
    dengan dominasi air laut (Salt wedge estuary) yang ditandai dengan
    desakan dari air laut pada lapisan bawah permukaan air saat terjadi
    pertemuan antara air sungai dan air laut. Salinitas air dari estuaria
    ini sangat berbeda antara lapisan atas air dengan salinitas yang lebih
    rendah di banding lapisan bawah yang lebih tinggi
  2. Pola
    percampuran merata antara air laut dan air sungai (well mixed estuary).
    Pola ini ditandai dengan pencampuran yang merata antara air laut dan
    air tawar sehingga tidak terbentuk stratifikasi secara vertikal, tetapi
    stratifikasinya dapat secara horizontal yang derajat salinitasnya akan
    meningkat pada daerah dekat laut.
  3. Pola
    dominasi air laut dan pola percampuran merata atau pola percampuran
    tidak merata (Partially mixed estuary). Pola ini akan sangat labil atau
    sangat tergantung pada desakan air sungai dan air laut. Pada pola ini
    terjadi percampuran air laut yang tidak merata sehingga hampir tidak
    terbentuk stratifikasi salinitas baik itu secara horizontal maupun
    secara vertikal
  4. Pada
    beberapa daerah estuaria yang mempunyai topografi unik, kadang terjadi
    pola tersendiri yang lebih unik. Pola ini cenderung ada jika pada daerah
    muara sungai tersebut mempunyai topografi dengan bentukan yang menonjol
    membetuk semacam lekukan pada dasar estuaria. Tonjolan permukaan yang
    mencuat ini dapat menstagnankan lapisan air pada dasar perairan
    sehingga, terjadi stratifikasi salinitas secara vertikal. Pola ini
    menghambat turbulensi dasar yang hingga salinitas dasar perairan
    cenderung tetap dengan salinitas yang lebih tinggi.
Hutan Mangrove
  • Hutan
    mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis dan sub tropis,
    yang didominasi oleh beberapa spesies pohon mangrove yang mampu tumbuh
    dan berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur. Komunitas
    vegetasi ini umumnya tumbuh pada daerah intertidal dan supratidal yang
    cukup mendapat aliran air, dan terlindung dari gelombang besar dan arus
    pasang-surut yang kuat. Oleh karena itu, hutan mangrove banyak ditemukan
    di pantai-pantai teluk dangkal, estuaria, delta, dan daerah pantai yang
    terlindung.
  • Tumbuhan
    mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri
    tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Umumnya mangrove mempunyai
    sistem perakaran yang menonjol yang disebut akar nafas (pneumatofor).
    Sistem perakaran ini merupakan suatu cara adaptasi terhadap keadaan
    tanah yang miskin oksigen atau bahkan anaerob. Zonasi hutan mangrove
    adalah :
  • Daerah
    yang paling dekat dengan laut sering ditumbuhi Avicennia dan
    Sonneratia. Sonneratia biasa tumbuh pada lumpur dalam yang kaya bahan
    organic
  • Lebih kearah darat, hutan mangrove umumnya didominasi oleh Rhozophora spp. Di zona ini juga dijumpai Bruguiera dan Xylocarpus.
  • Zona
    berikutnya didominasi oleh Bruguiera spp, selanjutnya terdapat zona
    transisi antara hutan mangrove dan hutan dataran rendah yang biasa
    ditumbuhi oleh nipah (nypa fruticans) dan pandan laut (pandanus spp).
Fungsi ekologis hutan mangrove :
  • Sebagai
    peredam gelombang dan angin badai, pelindung pantai dari abrasi,
    penahan Lumpur dan perangkap sediment yang diangkut oleh aliran
    permukaan
  • Hutan
    mangrove dimanfaatkan terutama sebagai penghasil kayu untuk bahan
    konstruksi, kayu baker, bahan baku untuk membuat arang, dan juga untuk
    dibuat bubur kertas (pulp). Disamping itu juga hutan mangrove
    dimanfaatkan sebagai pemasok larva ikan dan udang alam.
  • Sebagai
    daerah asuhan (nursery ground), daerah pencarian makanan (feeding
    ground) dan daerah pemijahan (spawning ground) bermacam biota perairan
    seperti ikan udang, dan kerang-kerangan, baik yang hidup di perairan
    pantai atau perairan lepas pantai.
  • Hutan
    mangrove juga merupakan habitat bagi beberapa satwa liar yang
    diantaranya terancam punah, seperti harimau sumatera (Panthera tigris
    sumatranensis), bekantan (Nasalis larvatus), wilwo (Mycteria cinerea),
    bubut hitam (Centropus nigrorufus), dan bangau tongtong (Leptoptilus
    javanicus, dan tempat persinggahan bagi burung-burung migran.
Padang lamun
  • Lamun
    (seagrass) merupakan satu-satunya tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang
    memiliki rhizome, daun dan akar sejati yang hidup terendam di dalam
    laut. Lamun mengkolonisasi suatu daerah melalui penyebaran buah
    (propagule) yang dihasilkan secara seksual (dioecious). Lamun umumnya
    membentuk padang lamun yang luas di dasar laut yang masih dapat
    dijangkau oleh sinar matahari yang memadai bagi pertumbuhannya. Lamun
    hidup di perairan yang dangkal dan jernih pada kedalaman berkisar antara
    2 -12 meter, dengan sirkulasi air yang baik. Air yang bersirkulasi
    diperlukan untuk menghantarkan zat-zat hara dan oksigen, serta
    mengangkut hasil metabolism eke luar daerah padang lamun.
Fungsi ekologis padang lamun :
  1. Produsen dentrius dan zat hara
  2. Mengikat sediment dan menstabilkan substrat yang lunak, dengan system parakaran yang pada dan saling mengikat
  3. Sebagai
    tempat berlindung, mencari makan, tumbuh besar, dan memijah bagi
    beberapa jenis biota laut, terutama yang melewati masa dewasanya di
    lingkungan ini.
  4. Sebagai tudung pelindung yang melindungi penghuni padang lamun dari sengatan matahari.
  5. Wilayah
    padang lamun dimanfaatkan oleh manusia sebagai tempat kegiatan budidaya
    laut berbagai jenis ikan, kerang-kerangan dan tiram, dan tempat
    rekereasi atau pariwisata.


Terumbu karang
  • Pada
    dasarnya terumbu terbentuk dari endapan-endapan masif kalsium karbonat
    (CaCO3), yang dihasilkan oleh organisme karang pembentuk terumbu (karang
    hermatipik) dari filum Cnidaria, ordo Scleractinia yang hidup
    bersimbiosis dengan zooxantellae, dan sedikit tambahan dari algae
    berkapur serta organisme lain yang menyekresi kalsium karbonat. 
  • Karang
    pembentuk terumbu (karang hermatipik) hidup berkoloni, dan tiap
    individu karang yang disebut polip menempati mangkuk kecil yang
    dinamakan koralit. 
  • Tiap
    mangkuk koralit mempunyai beberapa septa yang tajam dan berbentuk daun
    yang tumbuh keluar dari dasar koralit, dimana septa ini merupakan dasar
    penentuan spesies karang. 
  • Tiap
    polip adalah hewan berkulit ganda, dimana kulit luar yang dinamakan
    epidermis dipisahkan oleh lapisan jaringan mati (mesoglea) dari kulit
    dalamnya yang disebut gastrodermis

0 comments :

Post a Comment