Adaptasi Morfologi 2

Filled under:


Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk-bentuk atau alat-alat tubuh
makhluk hidup sesuai dengan lingkungannya. Perubahan bentuk atau organ
tertentu pada adaptasi morfologi terjadi dalam waktu yang relatif lama.
Adaptasi morfologi merupakan jenis adaptasi yang mudah diamati karena
paling tampak jelas.



Contoh adaptasi morfologi pada hewan adalah sebagai berikut :



a. Adaptasi morfologi pada bentuk paruh burung 


Bentuk paruh burung beranekaragam disesuaikan dengan jenis
makanannya. Burung pemakan biji mempunyai bentuk paruh berbeda dengan
burung pemakan daging atau burung pemakan serangga dan sebagainya.







Berbagai macam bentuk paruh pada unggas

Keterangan :


1. Paruh burung pipit, bentuknya pendek tebal dan runcing sesuai
denganjenis makanannya yaitu untuk memecah biji-bijian. Bentuk paruh
seperti ini juga terdapat pada ayam.


2. Paruh bebek, pada pangkalnya terdapat seperti sisir, berguna untuk menyaring makanan dari air.


3. Paruh burung pelikan, paruh bagian bawah seperti kantong untuk menangkap ikan besar.


4. Paruh burung elang, bentuknya runcing, agak panjang dengan ujung agak
membengkok sesuai dengan jenis makanannya yang berupa daging.


5. Paruh burung pelatuk, runcing agak panjang untuk memahat kayu pohon untuk menangkap dan memakan serangga di dalamnya.


6. Paruh burung kolibri, panjang, kecil dan runcing sesuai dengan jenis makanannya yaitu untuk menghisap madu dari bunga.


















b. Adaptasi morfologi pada kaki burung


Seperti halnya paruh burung, bentuk kaki burung pun beranekaragam sesuai dengan cara hidup dan makanannya.




Berbagai bentuk kaki pada unggas




Berdasarkan cara hidup dan makanannya, kaki burung di bedakan beberapa macam, yaitu :

1. Kaki burung pemanjat, Mempunyai dua jari ke depan dan dua jari ke belakang, contoh : kaki burung pelatuk

2. Kaki burung perenang, Celah antar jari-jarinya terdapat selaput renang, misal : itik, angsa

3. Kaki burung buas atau pencengkram, Mempunyai ukuran pendek dan
cakarnya sangat tajam, contoh : kaki burung elang, rajawali, burung
hantu

4. Kaki burung petenges, Mempunyai jari kaki panjang dan semua jari terletak pada satu bidang datar.






c. Adaptasi morfologi pada mulut serangga

Bentuk mulut serangga bermacam-macam disesuaikan dengan cara mengambil makanannya. Adaptasi morfologi pada serangga dapat kita lihat pada
tipe mulutnya. Bagian mulut serangga pada dasarnya terdiri atas satu
bibir atas (labrum),
sepasang rahang (mandibula),
satu hipofaring, sepasang maksila, dan satu bibir bawah (labium).






1. Tipe
mulut penggigit, mempunyai rahang atas dan rahang bawah yang kuat
untuk menggigit, misalnya lipan, belalang, jangkrik, dan kecoa. 


2. Tipe
mulut penghisap, mempunyai alat penghisap seperti belalai yang
panjang dan dapat digulung sehingga dapat menghisap madu yang
terdapat jauh di dasar bunga, misalnya kupu-kupu. 


3. Tipe
mulut penusuk dan penghisap, mempunyai rahang yang runcing dan
panjang untuk menusuk dan menghisap, misalnya: nyamuk dan kutu


4. Tipe
mulut penghisap dan penjilat, memiliki bibir untuk menjilat,
misalnya: lebah madu dan lalat.





d. Bentuk gigi pada hewan sesuai dengan jenis makanannya 

e. Warna bulu atau rambut sesuai habitatnya



Contoh adaptasi morfologi pada tumbuhan adalah sebagai berikut :






a. Xerovit (Adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah kering)

-
Daunnya tebal, sempit, kadang-kadang berubah bentuk menjadi bentuk duri,
sisik, atau bahkan tidak mempunyai daun, dengan demikian maka penguapan
melalui daun menjadi sangat sedikit.


-
Seluruh permukaan tubuhnya termasuk bagian daun tertutup oleh lapisan
kutikula atau lapisan lilin yang berfungsi untuk mencegah terjadinya
penguapan air yang terlalu besar.


- Batangnya tebal mempunya jaringan spons untuk menyimpan air.

- Akar panjang sehingga mempunyai jangkauan yang luas 

Contoh : Kaktus








b. Higrofit (Adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah lembab)

- Mempunyai daun yang tipis dan lebar

- Permukaan daun mempunyai banyak mulut daun atau stomata sehingga dapat mempercepat proses penguapan 

Contoh : Keladi/talas








c. Hidrofit (Adaptasi tumbuhan yang hidup di air)

1).
Tumbuhan air yang terapung di atas air mempunyai rongga antar sel yang
berisi udara untuk memudahkan mengapung di air, daun lebar dan tangkai
daun mengembung berisi udara. 


Contoh : Eceng gondok, kiambang (Sperodella), paku air (Azolla)

2). Tumbuhan air yang terbenam di dalam air,mempunyai dinding sel yang kuat dan tebal untuk mengurangi osmose ke dalam sel.

Contoh : Hydrilla, Vallisneria

3).
Tumbuhan yang sebagian tubuhnya di atas permukaan air dan akarnya
tertanam di dasar air, mempunyai rongga udara dalam batang atau tangkai
daun sehingga tidak tenggelam dalam air dan daun muncul ke permukaan
air.


Contoh : Teratai, kangkung



d. Tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut

- Mempunyai perakaran yang lebat dan kuat sehingga tidak roboh bila terkena ombak.

Contoh : Tumbuhan bakau

0 comments :

Post a Comment