Pengertian Kolesterol

Filled under:

Kolesterol adalah senyawa kimia yang secara alamiah dibuat oleh tubuh. Kolesterol merupakan kombinasi dari lipid  (lemak) dan sterol (kombinasi steroid dan alkohol) (Wedro et al., 2010; Zamora A., 2007). Kolesterol adalah komponen struktural yang esensial dalam membran sel dan selubung mielin (Zamora A., 2007).
            Sekitar 80 % kolesterol diproduksi di hati, selebihnya diperoleh dari makanan (diet). Diet kolesterol terutama berasal dari daging, ayam, dan ikan. Organ dalam seperti hati umumnya mengandung kolesterol dalam jumlah tinggi (Wedro et al., 2010).


Gambar 1. Struktur molekul kolesterol
(Sumber: Zamora A., 2007)
 
Kolesterol berperan dalam banyak proses metabolisme tubuh, sintesis hormon seperti estrogen, testosteron and adrenalin, produksi vitamin D, dan asam empedu yang membantu tubuh mencerna lemak dan mengabsorpsi vitamin larut lemak dalam saluran pencernaan (Lavelle P., 2006; Zamora A., 2007; Wedro et al., 2010), serta menyekat akson-akson pada sel-sel saraf (Zamora A., 2007).

Jalur Biosintesis Kolesterol



Gambar 2. Sintesis Kolesterol dalam Tubuh.
(Sumber: A.P. et al.,1997)



Pengertian Lipoprotein
Lipoprotein adalah “bola-bola” kecil yang mentranspor lemak dalam tubuh dan terdiri dari protein, kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid (Zamora A., 2007).

Struktur Lipoprotein
Ukuran partikel lipoprotein berkisar antara 10 sampai dengan 1000 nm. Densitas lipoprotein meningkat seinring dengan rasio protein/lipid. Umumnya ketika densitas lipoprotein meningkat, ukuran partikelnya menurun. Lapisan luar lipoprotein terdiri atas lapisan hidrofilik dari apolipoprotein, fosfolipid dan kolesterol. Bagian pusat dalam lipoprotein terdiri dari  kolesteril ester, trigliserida, asam lemak, dan vitamin larut lemak seperti vitamin E. 

Gambar 3. Struktur Lipoprotein
(Sumber: Zamora A., 2007)


Tabel 1. Keterangan Gambar Struktur Lipoprotein

Apolipoprotein
Sebuah protein yang terikat pada lipid
Cholesteryl Ester
Sebuah senyawa dari kolesterol dan asam lemak
Triglyceride
Sebuah senyawa dari gliserol dan tiga asam lemak, merupakan sebuah molekul lemak yang umum
Phospholipid
Sebuah senyawa dari gliserol, dua asam lemak, dan kolin fosfat, merupakan sebuah emulgator seperti lesitin

(Sumber: Zamora A., 2007)

Macam-macam Lipoprotein
 
      Chylomicrons adalah lipoprotein yang berukuran paling besar dan mempunyai densitas paling kecil. Partikelnya berukuran 1000 nm dan berada pada mukosa usus. Chylomicrons berperan dalam transport trigliserida dan kolesterol yang terabsorbsi oleh sel-sel epitelial usus. Chylomicrons mengandung 1-2 % protein, 85-88% trigliserida,  8% fosfolipid, 3% kolesteril ester and 1% kolesterol. Kandungan trigliserida yang tinggi mengakibatkan densitas chylomicrons kurang dari 0,95.

       Very Low Density Lipoproteins (VLDL) berukuran 25-90 nm dan mempunyai densitas sekitar 0,98. VLDL mengandung 5-12% protein, 50-55% trigliserida, 18-20% fosfolipid, 12-15% kolesteril ester and 8-10% kolesterol.  VLDL juga menerima banyak apolipoprotein dari HDL plasma dan merupakan sumber trigliserida untuk sel. 

      Intermediate Density Lipoproteins (IDL) lebih kecil dibanding VLDL, sekitar 40 nm, dan mempunyai densitas sekitar 1,0. IDL terdiri dari 10-12% protein, 24-30% trigliserida, 25-27% fosfolipid, 32-35% kolesteril ester and 8-10% kolesterol. IDL berasal dari VLDL dengan pengurangan trigliserida dan mengandung apolipoprotein yang sama dengan VLDL. IDL menjadi LDL ketika trigliseridanya (IDL) ditransfer ke sel.

      Low Density Lipoprotein (LDL) lebih kecil dibandingkan dengan IDL, sekitar 26 nm, dan mempunyai densitas sekitar 1,04. LDL mengandung 20-22% protein, 10-15% trigliserida, 20-28% fosfolipid, 37-48% kolesteril ester, and 8-10% kolesterol. Salah satu komponen protein LDL adalah apolipoprotein B100 yang membantu partikel LDL untuk berikatan dengan reseptor LDL-spesifik pada permukaan banyak sel. Partikel-partikel LDL yang berikatan pada permukaan sel ditelan dan kolesterol dalam partikel-partikel LDL digunakan sebagai komponen struktural dari membran sel atau dikonversi menjadi hormon steroid. Apoprotein B adalah protein mayoritas pada semua lipoprotein, kecuali HDL.  
      LDL dan HDL mentranspor kolesterol di dalam plasma baik endogen maupun dari makanan, namun LDL merupakan transporter kolesterol dan kolesteril ester yang utama dan menyumbang lebih dari separuh dari total lipoprotein dalam plasma.

      High Density Lipoprotein (HDL) adalah lipoprotein yang terkecil (ukuran partikel 6-12,5 nm), dan mempunyai densitas sekitar 1,12. HDL mengandung 55% protein, 3-15% trigliserida, 26-46% fosfolipid, 15-30% kolesteril ester, and 2-10% kolesterol. HDL mengandung protein-protein yang berbeda dalam jumlah besar termasuk apolipoprotein seperti apo-AI (apolipoprotein AI),  apo-CI, apo-CII, apo-D, and apo-E. Protein-protein HDL membantu metabolisme lipid, regulasi komplemen, dan berperan sebagai inhibitor proteinase dan  merespon acute phase untuk memacu sistem imun melawan inflamasi dan penyakit akibat parasit.
      HDL diproduksi dalam hati dan usus serta berperan sebagai pembersih kolesterol. HDL dapat berikatan dengan kolesterol dalam membran sel menggunakan protein apo-AI untuk memperantarai susunan dari kolesteril ester. Kemudian protein apo-D dalam HDL mengaktifasi transfer dari kolesteril ester ke VLDL dan LDL. HDL juga mentransfer apo-CII dan apo-E ke chylomycrons dan lipoprotein berdensitas rendah lainnya. Dalam hati, protein apo-E digunakan untuk mengenali dan menyerap sisa-sisa lipoprotein, jadi kelebihan kolesterol dapat dihilangkan dan diubah menjadi asam empedu yang dieksresikan ke dalam duodenum melalui saluran empedu. (Zamora, A., 2007)


Gambar 4. Perbandingan ukuran berbagai jenis lipoprotein
(Sumber: Zamora A., 2007) 

Menginterpretasikan kadar LDL dalam darah
            Di AS dan beberapa negara tingkat kolesterol diukur dalam miligram (mg) kolesterol per desiliter (dL) darah. Kanada dan sebagian besar negara-negara Eropa mengukur kolesterol dalam milimol (mmol) per liter (L) darah. Berikut ini adalah panduan umum yang digunakan untuk menginterpretasikan hasil tes kolesterol darah. 

Tabel 3. Interpretasi kadar kolesterol total dalam darah

Kolesterol Total
(AS dan beberapa negara lain)
kolesterol Total*
(Kanada and sebagian besar Eropa)
Keterangan
Dibawah 200 mg/dL
Dibawah 5.2 mmol/L
Normal
200-239 mg/dL
5.2-6.2 mmol/L
Pada batas tinggi
240 mg/dL and diatasnya
Above 6.2 mmol/L
Tinggi

Tabel 4. Interpretasi kadar kolesterol LDL dalam darah
Kolesterol LDL
(AS dan beberapa negara lain)
Kolesterol LDL *
(Kanada dan sebagian besar Eropa)

Keterangan
Dibawah 70 mg/dL
Dibawah 1,8 mmol/L
Optimal untuk orang dengan resiko penyakit jantung yang sangat tinggi keadaan ini
Dibawah 100 mg/dL
Dibawah 2,6 mmol/L
Optimal untuk orang yang memiliki resiko penyakit jantung
100-129 mg/dL
2,6-3,3 mmol/L
Mendekati optimal
130-159 mg/dL
3,4-4,1 mmol/L
Pada batas tinggi
160-189 mg/dL
4,1-4,9 mmol/L
Tinggi
190 mg/dL dan diatasnya
Diatas 4,9 mmol/L
Sangat tinggi

  
Tabel 5. Interpretasi kadar kolesterol HDL dalam darah
Kolesterol HDL
(AS dan beberapa negara lain)
Kolesterol HDL *
(Kanada dan sebagian besar Eropa)
Keterangan
Dibawah 40 mg/dL (pria)
  Dibawah 50 mg/dL (wanita)
Dibawah 1 mmol/L (pria)
  Dibawah 1.3 mmol/L (wanita)
Kurang
50-59 mg/dL
1,3-1,5 mmol/L
Lebih baik
60 mg/dL dan diatasnya
diatas 1,5 mmol/L
Paling baik

Tabel 6. Interpretasi kadar trigliserida dalam darah
Triglycerides
(U.S. and some other countries)
Triglycerides*
(Canada and most of Europe)

nbsp
Dibawah 150 mg/dL
Dibawah 1,7 mmol/L
Normal
150-199 mg/dL
1,7-2,2 mmol/L
Batas tinggi
200-499 mg/dL
2,3-5,6 mmol/L
Tinggi
500 mg/dL dan diatasnya
Diatas 5,6 mmol/L
Sangat tinggi
*Canadian and European guidelines differ slightly from U.S. guidelines. These conversions are based on U.S. guidelines. (Anonim, 2009)

 
Menurunkan LDL
Kelebihan kadar LDL dalam darah dapat meningkatkan resiko penyakit jantung (Wedro, B et al., 2010). Oleh sebab itu jumlah LDL dalam darah harus diturunkan apabila terjadi kelebihan LDL. Untuk menurunan LDL dalam darah dapat dilakukan dengan pengaturan pola makan, olahraga, obat-obatan atau kombinasi ketiganya (Lavelle P., 2006).

Diet
Diet rendah lemak jenuh dan tinggi lemak tak jenuh. Hal ini berarti:
  • Rendah lemak atau mengurangi lemak susu dan yoghurt, serta hasil olahan susu yang lain
  • Daging tidak berlemak (daging rendah lemak atau terlabel 'heart smart')
  • membatasi makanan berlemak
  • Ikan  (segar atau kalengan) setidaknya dua kali semiggu
  • Mentega dan campuran-campuran olahan susu diganti dengan polyunsaturated margarines
  • Banyak mengonsumsi buah segar, sayuran and padi-padian, kacang, polong-polongan and biji-bijian (Lavelle P., 2006).
Olahraga
  • Olah raga teratur (misal, jalan cepat minimal 30 menit per hari). Olahraga meningkatkan kadar HDL dan  mengurangi kadar LDL dalam tubuh (Lavelle P., 2006).
Pengobatan
Setelah tiga bulan diet dan olahraga, dokter biasanya akan melakukan serangkaian tes kolesterol. Jika masih tinggi (di atas 6,5 atau 5,5) dan orang tersebut mempunyai faktor resiko untuk penyakit jantung, tahap selanjutnya adalah dengan menambahkan obat-obatan selain diet dan olahraga. Orang yang menderita familial hypercholesterolaemia akan selalu membutuhkan obat-obatan. Ada beberapa macam pengobatan yang dapat dilakukan baik tunggal maupun kombinasi.
  • Statin. Dikenal juga dengan inhibitor enzim HMG CoA reduktase yang digunakan dalam produksi kolesterol. Obat-obat golongan statin yang biasa digunakan antara lain atorvastatin (Lipitor), fluvastatin (Lescol atau Vastin), pravastin (Pravachol), dan simvastatin (Lipex atau Zocor). Obat-obat ini dapat menurunkan kadar LDL antara 20-50 persen dan menaikkan HDL antara 5-15 persen. Efek samping dari obat-obatan ini adalah sakit kepala dan gangguan lambung.
  • Kolestiramin dan kolestipol. Keduannya adalah pengobatan yang lebih tua, dikenal juga dengan bile-acid-binding resins. Obat-obat ini berikatan dengan asam empedu di dalam usus, sehingga keduanya tidak dapat diserap di dalam tubuh padahal hati membutuhkan asam empedu untuk memproduksi kolesterol, akibatnya terjadi penurunan jumlah kolesterol dalam tubuh. Obat-obat ini mempunyai efek samping konstipasi.  
  • Gemfibrozil dan fenofibrat. Kedua obat ini dapat menaikkan HDL dan digunakan ketika yang lain tidak berefek atau ketika kadar trigliserida tinggi. Fenofibrat juga menurunkan jumlah kolesterol total.
  • Asam nikotinat. Obat ini dapat menurunkan kadar LDL dan trigliserida serta meningkatkan HDL. Asam nikotinat dapat menyebabkan wajah dan leher kemerahan dan terasa panas.
  • Ezetimibe (Ezetrol). Obat ini adalah obat baru yang digolongkan dalam penghambat absorpsi kolesterol. Obat ini bekerja dengan mengurangi absorpsi kolesterol dari usus ke aliran darah. Obat ini mengurangi kolesterol total dan LDL serta meningkatkan HDL (Lavelle P., 2006).
 
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009, Kolesterol levels: What numbers should you aim for? ,         www.ikatanapotekerindonesia.net
Wedro B., MD, FACEP, FAAEM, Kulick D., MD, 2010, Lowering Your Kolesterol,             www.medicine.net/disease&condition/kolesterol_article.html  
Zamora A., 2007, Lipoproteins Good kolesterol (HDL), Bad kolesterol (LDL),             www.scientificpsychic.com/health/lipoproteins-LDL-HDL.html
Gadbut A.P., Wu L., Tang D., Papageorge A, Watson J.A., Galper .B, 1997, Induction of the  kolesterol metabolic pathway regulates the farnesylation of RAS in embryonic chick heart            cells: a new role for Ras in regulating the expression of muscarinic receptors and G       proteins,EMBO Journal ,16(24), 7250–7260.



0 comments :

Post a Comment